Kendari (Antara News) - Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara selama empat tahun terakhir telah mendistribusikan buku bacaan ke 1.050 desa dari 2.088 desa yang ada di Sultra.
"Artinya, masih ada sekitar 1.000 desa lagi yang belum mendapat alokasi buku bacaan di Sultra," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sultra, La Ongke di Kendari, Kamis.
Menurut Ongke, dalam pendistribusian buku tersebut, setiap perpustakaan desa/kelurahan di Sultra mendapat masing-masing 1.000 eksemplar buku.
Buku-buku yang dipasok pemerintah pusat ke perpustakaan desa dan kelurahan itu terdiri dari 250 ribu judul, sehingga masyarakat dapat membaca di perpustakaan yang ada di desa dan kelurahannya masing-masing.
Menurut mantan Kepala Biro Ekonomi Setda Sultra itu, saat ini masih ada lebih dari 1.000 desa dan kelurahan yang belum memiliki perpustakaan desa/kelurahan, sehingga belum mendapat bantuan buku.
"Data kami dari 2.088 desa yang ada di Sultra sementara buku yang kita sudah distribusikan ke desa-desa itu sudah mencapai 1.050 desa. Jadi sudah lebih 50 persen dan satu desanya mendapat 1.000 eksemplar," tutur La Ongke.
Selain memberikan bantuan buku kepada sejumlah perpustakaan desa/kelurahan di Sultra, pihaknya juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perpustakaan desa/kelurahan serta memberikan bantuan sumber daya manusia untuk melakukan pengelolaan perpustakaan yang ada di setiap desa/kelurahan.
"Minimal dua kali dalam setahun kami melakukan monitoring ke sejumlah desa/kelurahan yang menerima maupun belum terhadap bantuan buku," ujarnya.

Pewarta : Oleh Abdul Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024