Kendari (Antara News) - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 diperkirakan mengalami peningkatan dari Rp2,263 triliun berubah menjadi Rp2,325 triliun yaitu naik sebesar 2,76 persen atau Rp62,376 miliar.
"Komposisi pendapatan daerah terdiri dari PAD semula ditargetkan sebesar Rp533,102 miliar, berubah menjadi Rp539,899 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen," kata Gubernur Sultra Nur Alam dalam pidato pengantar nota keuangan dan raperda perubahan APBD Sultra 2015 pada paripurna DPRD Sultra, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, kenaikan pendapatan daerah tersebut berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp9,883 miliar atau naik sebesar 2,44 persen.
"Sedangkan pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan sebagai penyumbang terbesar pada seluruh komponen pendapatan, semula ditargetkan sebesar Rp1,322 triliun berubah menjadi Rp1,384 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp62.12 milyar atau 4,70 persen. Kemudian kenaikan berasal dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak, dan dana alokasi khusus," katanya.
Sementara itu lanjut gubernur, pendapatan yang bersumber dari lain-lain pendapatan daerah yang sah semula ditargetkan sebesar Rp408,179 miliar berubah menjadi Rp401,632 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,60 persen.
"Termasuk yang berasal dari pendapatan BLUD rumah sakit umum Bahteramas, akibat kebijakan BPJS, yang mengharuskan penerapapan sistem rujukan regional berjenjang, dimulai dari puskesmas, rumah sakit kabupaten/kota atau rumah sakit lainnya, sebelum dirujuk ke RSU Bahteramas sebagai rumah sakit rujukan provinsi," katanya.
Ia menjelakan, dengan adanya penyesuian pendapatan, sebagaimana yang telah diuraikan, diharapkan kapasitas fiskal provinsi sulawesi tenggara sepanjang tahun 2015 semakin lebih baik.
Lebih lanjut dikatakan, dari sisi penerimaan pembiayaan, bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya, dan penerimaan pinjaman daerah yang berasal dari pusat investasi pemerintah.
Penerimaan pembiayaan pada perubahan APBD tahun anggaran 2015 katanya, semula ditargetkan Rp150,505 miliar, berubah menjadi Rp415,175 miliar, mengalami kenaikan sebesar RP264,670 miliar atau 175,85 persen.
"Kenaikan tersebut berasal dari silpa, yang dimanfaatkan kembali untuk mendanai program dan kegiatan yang tersebar di beberapa SKPD. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah mengalami perubahan, semula sebesar Rp91,649 miliar berubah menjadi Rp92,818 miliar, mengalami kenaikan 1,28 persen, dipergunakan untuk pembayaran pokok hutang dan penyertaan modal pemerintah," katanya.