Kolaka (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Kolaka memberikan insentif kepada 40 khotib mesjid di daerah itu masing-masing sebesar Rp500 ribu per bulan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka, Suherman di Kolaka, Rabu, mengatakan, pemberian insentif bagi khatib itu merupakan gagasan dan kebijakan dari pemerintah daerah itu.
"Ini memang merupakan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Kolaka dengan harapan khotib bisa lebih memakmurkan masjid," katanya.
Pemerintah Kabupaten Kolaka, kata dia, menginginkan semua khotib mendapatkan insentif, namun kondisi keuangan daerah yang masih belum stabil, sehingga yang diberikan insentif hanya 40 orang saja.
Suherman mengatakan, pihak pemerintah daerah itu terus berupaya memberikan perhatian terhadap para khotib masjid, sehingga diharapkan ke depan, jumlah bantuan insentif bisa bertambah.
"Dengan kondisi keuangan daerah Kolaka yang belum stabil saat ini, insentif para khatib dibayarkan dalam tiga bulan sekali," ujarnya.
Namun, lanjut dia, Pemkab Kolaka berkomitmen untuk memperhatikan profesional masyarakat yang berjuang menjalankan siar Islam di daerah penghasil perkebunaan kakao dan tambang nikel terbesar di Sultra itu.
"Tahun ini memang belum semua khotib bisa mendapatkan bantuan insentif, sehingga Bupati Kolaka Ahmad Safei meminta maaf kepada khotib yang belum mendapatkan insentif itu, dan Insya Allah tahun depan bisa diperjuangkan," ujar Suherman.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka, Suherman di Kolaka, Rabu, mengatakan, pemberian insentif bagi khatib itu merupakan gagasan dan kebijakan dari pemerintah daerah itu.
"Ini memang merupakan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Kolaka dengan harapan khotib bisa lebih memakmurkan masjid," katanya.
Pemerintah Kabupaten Kolaka, kata dia, menginginkan semua khotib mendapatkan insentif, namun kondisi keuangan daerah yang masih belum stabil, sehingga yang diberikan insentif hanya 40 orang saja.
Suherman mengatakan, pihak pemerintah daerah itu terus berupaya memberikan perhatian terhadap para khotib masjid, sehingga diharapkan ke depan, jumlah bantuan insentif bisa bertambah.
"Dengan kondisi keuangan daerah Kolaka yang belum stabil saat ini, insentif para khatib dibayarkan dalam tiga bulan sekali," ujarnya.
Namun, lanjut dia, Pemkab Kolaka berkomitmen untuk memperhatikan profesional masyarakat yang berjuang menjalankan siar Islam di daerah penghasil perkebunaan kakao dan tambang nikel terbesar di Sultra itu.
"Tahun ini memang belum semua khotib bisa mendapatkan bantuan insentif, sehingga Bupati Kolaka Ahmad Safei meminta maaf kepada khotib yang belum mendapatkan insentif itu, dan Insya Allah tahun depan bisa diperjuangkan," ujar Suherman.