Kendari (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari mencatat sekitar 20 hektar persawahan yang ada di daerah itu sudah mengalami kekeringan.
"Kalau sudah mengalami kekeringan, tentunya sawah itu dipastikan gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kendari Zainal Arifin di Kendari, Selasa.
Menurut Zainal, kekeringan itu merupakan dampak dari musim kemarau yang melanda daerah itu.
"Sebenarnya ada 50 hektar lahan persawahan yang ada di Kota Kendari terancam mengalami kekeringan. Tetapi 30 hektar masih bisa diselamatkan dengan cara membantu mengairi melalui pompanisasi," katanya.
Zainal meminta petani di daerah itu agar menanam jagung untuk sawah yang gagal panen atau mengalami kekeringan.
"Selama musim kemarau terjadi, tentunya banyak sawah yang mengalami kekeringan. Sebaiknya petani menanaminya dengan jagung," ujarnya.
Menurut dia, komoditas jagung memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan karena banyak pelaku usaha pengolahan pertanian yang menjadikan jagung sebagai bahan baku.
"Mari kembangkan komoditas yang kira-kira memberikan dampak ekonomi dan kesejahteraan serta mengurangi kerugian akibat ancaman kekeringan," katanya.
Ia menyebutkan, Kota Kendari memiliki dua kawasan persawahan, yakni Kelurahan Baruga dan Kelurahan Labibia dengan luas kurang lebih 850 hektar.

Pewarta : Oleh Suprman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024