Kendari  (Antara News) - Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G Siahaan melakukan inspeksi ke Markas Batalyon Infantri 725 Woroagi di Boro-Boro Kabupaten Konawe Selatan, Rabu.


Kunjungan Asops TNI yang didampingi Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bactiar dan Komandan Korem 143/Haluoleo Kolonel ZCI Rido Hermawan itu dimaksudkan untuk melihat langsung kesiapan prajurit yang akan bertugas di daerah perbatasan.


"Tujuan kami ke Sultra ini sekaligus memantau kesiapan prajurit Yonif 725/Woroagi yang akan ditugaskan sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL," ujarnya.


Komandan Batalyon 725/Woroagi Mayor Inf. Nurman Syahreda saat memberi penjelasan di hadapan Asisten Operasi Panglima mengatakan, kesiapan prajurit 725 yang akan melaksanakan tugas negara di wilayah perbatasaan itu sudah siap.


Asops Mayjen Fransen usai mendengarkan paparan Danyon 725 Woroagi tentang kesiapan pemberangkatan prajurit, langsung melakukan inspeksi pasukan sekaligus memeriksa seluruh persiapan pasukan.


Jenderal bintang dua itu menilai bahwa prajurit Yonif 725 Woroagi sudah sangat siap melakukan tugas pengamanan perbatasan.


"Kemarin saat saya melakukan pengecekan prajurit Kostrad Kariango Yonif Julu Siri di Maros, Sulawesi Selatan-red, dan saya lihat kemampuan prajurit 725 tidak kalah dengan mereka," ujarnya saat memuju kemampuan Yonif 725 Woroagi.


Terkait adanya warga RDTL di perbatasan yang berkebun di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Mayjen Fransen mengatakan TNI hanya mengamankan perbatasan dan selebihnya akan dilakukan secara diplomatik.


"Saya yakin itu hanya warga pelintas batas saja, dan kita sebagai prajurit yang melakukan tugas hanya akan fokus menjaga tapal batas agar tidak bergeser" jelasnya.

Pewarta : Oleh Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024