Kendari (Antara News) - Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulawesi Tenggara menyeleksi atlet untuk memilih pemain terbaik menghadapi prakualifikasi PON wilayah IV yang akan digelar di Kendari Oktober 2015.
Ketua PSTI Sultra Syamsul Ibrahim di Kendari, Senin, mengatakan pemain yang dipanggil dari daerah-daerah atau klub untuk membentuk tim inti sebanyak 12 orang putra dan 12 putri.
"Sultra sebagai tuan rumah mengusung misi sukses prestasi dan sukses sebagai penyelenggara. Kedua-duanya penting sehingga harus mempersiapkan atlet sebaik mungkin," kata Syamsul.
Pengurus telah membentuk panitia yang akan bekerja mempersiapkan ajang pra PON yang dijadwalkan Oktober 2015.
Tantangan Sultra menjadi tuan rumah PON adalah pembiayaan karena semata-mata hanya mengandalkan dukungan dana dari pemerintah daerah melalui APBD.
Syamsul yang juga anggota DPRD Sultra mengajak jajaran pengurus dan panitia agar optimistis pra PON sepak takraw di Kota Kendari berjalan sesuai harapan.
"KONI Sultra telah mengabulkan proposal anggaran penyelenggaraan pra PON walaupun tidak sesuai kebutuhan maksimal. Pengurus harus berupaya mencari sumber tambahan dana untuk membiayai pelatihan atlet," katanya.
Ketua panitia pra PON sepak takraw wilayah IV La Ode Muh Taufan Besi mengatakan iven nasional sekelas pra PON membutuhkan tanggungjawab dan kekompakan jajaran pengurus maupun panitia.
"Sukses pembinaan sepak takraw atau sukses pra PON di Sultra yang akan diikuti 10 provinsi bukan karena figur seorang ketua. Tetapi sukses atau gagal tergantung kerja serius atau tidak pengurus maupun panitia," kata Taufan Besi.
Pelatih sepak takraw Sultra Heriansyah mengatakan latihan terpusat atlet diharapkan segera digelar untuk mewujudkan target merebut tiket PON XIX 2016 di Bandung, Jawa Barat.
"Pelatih dan atlet berharap pelatihan terpusat segera direalisasikan agar tidak menjadi bulan-bulanan atlet daerah lain," katanya.
Pra PON wilayah IV sepak takraw diikuti Sulsel, Sulbar, Gorontalo, Sulteng, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Kaltim dan Sultra.
Ketua PSTI Sultra Syamsul Ibrahim di Kendari, Senin, mengatakan pemain yang dipanggil dari daerah-daerah atau klub untuk membentuk tim inti sebanyak 12 orang putra dan 12 putri.
"Sultra sebagai tuan rumah mengusung misi sukses prestasi dan sukses sebagai penyelenggara. Kedua-duanya penting sehingga harus mempersiapkan atlet sebaik mungkin," kata Syamsul.
Pengurus telah membentuk panitia yang akan bekerja mempersiapkan ajang pra PON yang dijadwalkan Oktober 2015.
Tantangan Sultra menjadi tuan rumah PON adalah pembiayaan karena semata-mata hanya mengandalkan dukungan dana dari pemerintah daerah melalui APBD.
Syamsul yang juga anggota DPRD Sultra mengajak jajaran pengurus dan panitia agar optimistis pra PON sepak takraw di Kota Kendari berjalan sesuai harapan.
"KONI Sultra telah mengabulkan proposal anggaran penyelenggaraan pra PON walaupun tidak sesuai kebutuhan maksimal. Pengurus harus berupaya mencari sumber tambahan dana untuk membiayai pelatihan atlet," katanya.
Ketua panitia pra PON sepak takraw wilayah IV La Ode Muh Taufan Besi mengatakan iven nasional sekelas pra PON membutuhkan tanggungjawab dan kekompakan jajaran pengurus maupun panitia.
"Sukses pembinaan sepak takraw atau sukses pra PON di Sultra yang akan diikuti 10 provinsi bukan karena figur seorang ketua. Tetapi sukses atau gagal tergantung kerja serius atau tidak pengurus maupun panitia," kata Taufan Besi.
Pelatih sepak takraw Sultra Heriansyah mengatakan latihan terpusat atlet diharapkan segera digelar untuk mewujudkan target merebut tiket PON XIX 2016 di Bandung, Jawa Barat.
"Pelatih dan atlet berharap pelatihan terpusat segera direalisasikan agar tidak menjadi bulan-bulanan atlet daerah lain," katanya.
Pra PON wilayah IV sepak takraw diikuti Sulsel, Sulbar, Gorontalo, Sulteng, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Kaltim dan Sultra.