Lasusua (Antara News) - Kabupaten Kolaka Utara meraih dua gelar rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diserahkan oleh Senior Manajer MURI Yusuf Ngadri kepada Bupati Rusda Mahmud, Minggu.


Dua rekor MURI yang diterima oleh Bupati Kolaka Utara, yakni transplantasi terumbu karang sebanyak 333.000 lebih bibit dan festival makanan non beras terbanyak.


Yusuf Ngadri usai menyerahkan piagam MURI menjelaskan, satu rekor yang diterima Kolaka Utara merupakan rekor dunia MURI, yakni penyajian makanan non beras terbanyak.


"Penyajian makanan non beras terbanyak sekitar 2.123 jenis makanan non beras yang diolah dari berbagai masakan yang dibuat dari singkong, jagung, sagu dan lainnya," katanya.


Rekor MURI yang kedua adalah transplantasi terumbu karang terbanyak pada tingkat kabupaten se-Indonesia dengan menanam di tiga titik bibir terumbu karang.


Menurut dia, pencapaian ini adalah upaya yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara dalam rangka melestarikan biola laut dan lingkungan hidup.


"Rekor MURI untuk transplantasi terumbu karang terbanyak memang pernah dibuat oleh TNI Angkatan Laut sebanyak satu juta bibit, namun kegiatan itu serentak dilakukan di Indonesia, sementara yang dilaksanakan di Kabupaten Kolaka berbeda karena tingkat kabupaten secara nasional," katanya.


Kegiatan itu belum pernah dilakukan daerah tingkat dua lainnya yang menanam terumbu karang terbanyak di daerah pesisir.


"Kami berharap langkah ini bisa diikuti oleh kabupaten/kota lainnya yang ada di Indonesia agar bisa melestarikan terumbu karang," ungkap Yusuf.


Sedangkan Rusda Mahmud mengatakan apa yang diraih merupakan kerja keras semua masyarakat dan pemerintah sebagai wujud kepedulian terhadap kelangsungan hidup biola laut.


"Kami sadari bahwa memang saat ini banyak terumbu karang yang ada di Kolaka Utara rusak akibat ulah dari oknum yang tidak bertanggungjawab dalam melakukan penangkapan ikan," katanya.


Upaya pemerintah kabupaten bersama masyarakat memberikan penyadaran serta melakukan penanaman terumbu karang untuk menggantikan terumbu karang yang rusak.

Pewarta : Oleh Darwis Sakani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024