Baubau (Antara News) - Salah satu jenazah korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua, bernama Arman (10) dengan menumpangi pesawat Wings Lion Air tiba di Bandara Betoambari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 927/8) sekitar pukul 17.30 Wita.

Setelah tiba di Bandara Betoambari, peti jenazah Arman langsung diantar ke kampung halamannya di Desa Madongka, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, dengan menggunakan mobil ambulance menuju dermaga Jembatan Batu, selanjut menyeberang dengan menggunakan speedboat menuju Pelabuhan Waara Kabupaten Buton Tengah.

Perwakilan pihak Trigana Air, Nicholas Edwin Pattiasiana, yang turut mengataran jenazah tersebut di Baubau, Kamis, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Baubau dan Pemerintah Kabupaten Buton Tengah untuk memulangkan korban tersebut.

Nicholas mengatakan, sementara Wa Afia (ibunda Arman) yang juga menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut, belum bisa dipulangkan karena masih dalam tahap identifikasi oleh tim DVI Polda Papua.

"Dari dua orang yang diminta keluarga korban untuk dipulangkan, kami baru bisa memulangkan anaknya yang bernama Amran. Sementara ibunya yang bernama Wa Afia belum bisa dipulangkan karena dalam tahap identivikasi oleh tim DVI Polda Papua," tuturnya.

Ia menyebutkan, data yang diperoleh pihaknya terdapat enam orang korban jatuhnya pesawat Trigana Air yang berasal dari Sultra, dua orang di antaranya berasal dari Buton Tengah, dan empat orang dari Kabupaten Muna (Sultra).

"Meskipun begitu, setelah kami berkoordinasi dengan pihak keluarga, ada beberapa korban yang ingin dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan, sementara yang lainnya tetap di Papua," ujarnya.

Nicholas mengatakan, seluruh biaya, baik proses pemulangan hingga pada prosesi pemakaman para korban ditanggung oleh pihak perusahaan Trigana Air, dan selain itu, juga berikan santunan sesaat serah terima korban kepada pihak keluarga.

Ia menjelaskan, pemulangan jenazah Arman dari bandara Sentani Papua sekitar pukul 11.00 WIT, kemudian transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan langsung menuju Bandara Kota Baubau.

Dalam pemulangan jenazah tersebut, lanjut dia, tidak mendapat kendala di lapangan hingga saat penyerahannya kepada Pemkot Baubau yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau, Amiruddin.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau, Amiruddin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas berupa satu unit mobil jenazah untuk mengantarkan jenazah tersebut ke pelabuhan Jembatan Batu Kota Baubau dan selanjutnya menyeberang menggunakan speedboad menuju Pelabuhan Waara Kabupaten Buton Tengah.

"Langkah tersebut dilakukan menggunakan speedboat karena lebih efektif tingkat keamanannya dibanding menggunakan feri penyeberangan PT ASDP melalui Dermaga Tolandona," ujarnya.

Menurut dia, setibanya di pelabuhan Waara dijemput oleh pihak Pemkab Buteng untuk diantarkan ke di rumah keluarga jenazah Arman di Desa Madongka.

Pewarta : Oleh Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024