Kendari (Antara News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam, mendoakan para penumpang pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 267, yang mengalami peristiwa jatuh di wilayah Dapa, sekitar Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Kita berdoa agar para penumpang dan kru pesawat bisa diselamatkan, terlebih menurut informasi ada tiga warga asal Sultra yang juga ikut menjadi korban," ujarnya usai mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Kendari, Senin.
Tiga warga Sultra, yang diduga menjadi korban pada peristiwa tersebut terdiri dua laki-laki yakni La Boni dan La Ode M, serta satu perempuan bernama Wa Ode Suriana.
Gubernur Sultra itu meminta kepada seluruh masyarakat yang berasal dari daerah itu untuk terus memperhatikan kondisi iklim sebelum bepergian menggunakan pesawat.
Dirinya juga berharap agar proses evakuasi dapat segera berhasil, mengingat medan jatuhnya pesawat itu sangat sulit terjangkau karena lokasi pegunungan yang masih diselimuti hutan lebat, smentara akses darat juga akan sulit dilakukan.
"Semoga korban bisa ditemukan dan diidentifikasi secepatnya, kita serahkan semuanya ke Tim SAR yang saat ini sedang berusaha mengewakuasi pesawat tersebut," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun bahwa hingga kini upaya pencarian pesawat nahas tersebut masih terus dilakukan, selain akan menggunakan armada udara milik SAR, Trigana, TNI dengan helikopter dan pesawat Hercules untuk membawa logistik dan pasukan.
Personil tim SAR dilaporkan telah dikerahkan menuju lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air di sekitar lokasi air terjun di Okbab, dengan berjalan kaki melalui jalur darat.
Pesawat Trigana Air tersebut membawa 49 penumpang dan 5 kru dengan pilot Kapten Hasanudin.
"Kita berdoa agar para penumpang dan kru pesawat bisa diselamatkan, terlebih menurut informasi ada tiga warga asal Sultra yang juga ikut menjadi korban," ujarnya usai mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Kendari, Senin.
Tiga warga Sultra, yang diduga menjadi korban pada peristiwa tersebut terdiri dua laki-laki yakni La Boni dan La Ode M, serta satu perempuan bernama Wa Ode Suriana.
Gubernur Sultra itu meminta kepada seluruh masyarakat yang berasal dari daerah itu untuk terus memperhatikan kondisi iklim sebelum bepergian menggunakan pesawat.
Dirinya juga berharap agar proses evakuasi dapat segera berhasil, mengingat medan jatuhnya pesawat itu sangat sulit terjangkau karena lokasi pegunungan yang masih diselimuti hutan lebat, smentara akses darat juga akan sulit dilakukan.
"Semoga korban bisa ditemukan dan diidentifikasi secepatnya, kita serahkan semuanya ke Tim SAR yang saat ini sedang berusaha mengewakuasi pesawat tersebut," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun bahwa hingga kini upaya pencarian pesawat nahas tersebut masih terus dilakukan, selain akan menggunakan armada udara milik SAR, Trigana, TNI dengan helikopter dan pesawat Hercules untuk membawa logistik dan pasukan.
Personil tim SAR dilaporkan telah dikerahkan menuju lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air di sekitar lokasi air terjun di Okbab, dengan berjalan kaki melalui jalur darat.
Pesawat Trigana Air tersebut membawa 49 penumpang dan 5 kru dengan pilot Kapten Hasanudin.