Kendari (Antara News) - Anggota Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Laode Abdul Rauf, mengatakan pemuda perlu terus memberikan makna bagi kemerdekaan dengan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

"Pemuda harus terus melakukan sesuatu untuk bangsa dan membela kepentingan masyarakat dengan mengorbankan kepentingan pribadi. Dulu kami panggul senjata, jadi tentara dan pergi berperang tidak pernah kita bertanya berapa gaji, berapa honor," ujarnya di Kendari, Senin.

Ia menambahkan, perjuangan tidak pernah berakhir terutama untuk kepentingan bangsa. Kini pemuda sebagai penerus bangsa yang harus melakukan perjuangan untuk membawa Indonesia sebagai negara maju.

Menurutnya, pemuda harus mau mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan bagi kepentingan pribadinya.

"Pemuda harus mampu menanamkan nilai pengorbanan, sebab merekalah penerus dari bangsa ini. Bangsa ini akan berada di bawah tanggungjawab para pemuda," ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya bersama anggota LVRI lainnya tidak mengharapkan sesuatu yang lebih melainkan perjuangan terus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.

Selain berpesan bagi para pemuda, dirinya berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan para veteran yang hingga kini masih jauh dari harapan.

Korps Veteran, terbagi menjadi beberapa periode, untuk periode 1945 - 1949 disebut veteran pejuang, 1961 - 1963 disebut Veteran Trikora. Sedangkan periode 1964 - 1966 disebut Veteran Dwikora.

Selanjutnya, Veteran Timor Timur pada tahun 1975-1976 serta Veteran Perdamaian yakni pasukan yang pernah bertugas di Luar Negeri di bawah Bendera Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Pewarta : Oleh Laode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024