Kendari (Antara News) - Anggota Komsi VI DPR RI, Tina Nur Alam, mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyatakan akan maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi memilih untuk tetap fokus menjalankan tugas sebagai anggota dewan.
"Saya ingin klarifikasi terkait maraknya baliho yang bertebaran di Sultra menyatakan saya akan maju menjadi calon gubernur, itu bukan perbuatan dan suruhan saya," kata Tina Nur Alam, di Kendari, Senin.
Legislator PAN dapil Sultra itu mengaku akan tetap fokus menjadi perantara aspirasi masyarakat Sultra di pusat sebagaimana yang ia janjikan saat sosialisasi pemilihan anggota DPR lalu.
"Saya juga tidak tahu menahu terkait baliho tentang saya yang banyak terpasang di sudut-sudut kota. Saya sudah mencari konfirmasi ke beberapa orang yang saya curigai, tetapi mereka mengaku tidak mengetahui juga," kata Tina.
Tina juga merasa aneh, karena dalam baliho tersebut masih tertulis atau menggunakan namanya yang lama yakni Asnawati Hasan. Nama itu menurut dia digunakan sebelum ada putusan pengadilan, dan sekarang sudah berubah menjadi Tina Nur Alam melalui putusan pengadilan di Jakarta. Nama itulah yang digunakan sejak dilantik menjadi anggota DPR RI.
"Kalau memang itu adalah benar suruhan saya, pasti saya akan sosialisasikan nama saya yang baru yakni Tina Nur Alam. Karena kalau mencari nama Asnawati Hasan di DPR RI, pastinya tidak akan diketemukan karena nama saya sudah berubah menadi Tina Nur Alam, " katanya.
Tina mengaku kurang nyaman dengan baliho yang beredar tersebut, karena ia merasa koleganya yang berniat mencalonkan diri sebagai gubernur seakan menjauh darinya.
"Demi Tuhan ini bukan suruhan saya atau suami saya. Saya akan tetap fokus menjalankan tugas dan kewajiban sebagai angota DPR, sehingga keberadaan saya di Senayan memberikan manfaat bagi masyarakat Sultra," katanya.
Klarifikasi tersebut disampaikan Tina Nur Alam yang merupakan istri Gubernur Sultra, Nur Alam tersebut terkait maraknya baliho di Sultra yang menyatakan ia akan maju sebagai calon gubernur periode 209-2013 menggantikan suaminya.
"Saya ingin klarifikasi terkait maraknya baliho yang bertebaran di Sultra menyatakan saya akan maju menjadi calon gubernur, itu bukan perbuatan dan suruhan saya," kata Tina Nur Alam, di Kendari, Senin.
Legislator PAN dapil Sultra itu mengaku akan tetap fokus menjadi perantara aspirasi masyarakat Sultra di pusat sebagaimana yang ia janjikan saat sosialisasi pemilihan anggota DPR lalu.
"Saya juga tidak tahu menahu terkait baliho tentang saya yang banyak terpasang di sudut-sudut kota. Saya sudah mencari konfirmasi ke beberapa orang yang saya curigai, tetapi mereka mengaku tidak mengetahui juga," kata Tina.
Tina juga merasa aneh, karena dalam baliho tersebut masih tertulis atau menggunakan namanya yang lama yakni Asnawati Hasan. Nama itu menurut dia digunakan sebelum ada putusan pengadilan, dan sekarang sudah berubah menjadi Tina Nur Alam melalui putusan pengadilan di Jakarta. Nama itulah yang digunakan sejak dilantik menjadi anggota DPR RI.
"Kalau memang itu adalah benar suruhan saya, pasti saya akan sosialisasikan nama saya yang baru yakni Tina Nur Alam. Karena kalau mencari nama Asnawati Hasan di DPR RI, pastinya tidak akan diketemukan karena nama saya sudah berubah menadi Tina Nur Alam, " katanya.
Tina mengaku kurang nyaman dengan baliho yang beredar tersebut, karena ia merasa koleganya yang berniat mencalonkan diri sebagai gubernur seakan menjauh darinya.
"Demi Tuhan ini bukan suruhan saya atau suami saya. Saya akan tetap fokus menjalankan tugas dan kewajiban sebagai angota DPR, sehingga keberadaan saya di Senayan memberikan manfaat bagi masyarakat Sultra," katanya.
Klarifikasi tersebut disampaikan Tina Nur Alam yang merupakan istri Gubernur Sultra, Nur Alam tersebut terkait maraknya baliho di Sultra yang menyatakan ia akan maju sebagai calon gubernur periode 209-2013 menggantikan suaminya.