Kendari (Antara News) - PT. Bank Sultra sebagai salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Tenggara kini menerapkan sistem aplikasi penyedia layanan data tercepat dari perusahaan internasional Bloomberg.

"PT Bank Sultra bekerja sama dengan perusahaan Bloomberg untuk aplikasi penyedia layanan data tercepat, terutama menyangkut `tradding money market` yang telah digunakan mayoritas bank di Indonesia," kata Direktur Pemasaran PT Bank Sultra, Depid,SE.MSi di Kendari, Kamis.

Ia menjelaskan, pihak perusahaan internasional berpusat di Singapura itu telah melakukan pelatihan kepada karyawan manajemen `teasury` dan uji coba aplikasi akses jaringan Bloomberg pada perusahaan perbankan yang sebelumnya bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra itu.

"Walaupun aplikasi Bloomberg masih uji coba dalam satu bulan ini, tapi kami sudah bisa melihat manfaatnya, terutama aplikasi akses data tercepat dari satu bank dengan bank lain di Tanah Air, dan bahkan perkembangan `money market` dunia seketika bisa terakses," ujarnya.

Dengan penggunaan akses Bloomberg, menurut Depid, Bank Sultra akan lebih cepat melakukan perubahan dan sekaligus dapat menambah nilai tambah bagi peningkatan `income` perusahaan sebagaimana yang sudah digunakan bank-bank terbesar di Tanah Air.

Ia mengatakan, kegiatan pelatihan yang dilakukan pihak Bloomberg yang difasilitasi melalui Perum LKBN ANTARA itu merupakan pertemuan kedua, setelah pada Mei 2015 melakukan awal sosialisasi dan perkenanalan terhadap manfaat penggunaan jaringan Bloomberg.

"Jadi saat ini manajemen Bank Sultra masih harus melakukan visibilty studi, terutama pada aspek untung rugi perusahaan karena menyangkut pembiayaan dalam kerja sama tersebut," ujar Depid yang didampingi Kepala Devisi Treasury Bank Sultra, Hj Nunung Yunari.

Depid menyatakan keyakinannya bahwa kerjasama dengan pihak Bloomberg akan memberi banyak manfaat bagi kemajuan perusahaan perbankan daerah itu terutama menyangkut akses data finansial market yang telah digunakan oleh mayoritas bank dan broker di Indonesia.

Di samping itu juga, kata dia, setalah ada audit dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengisyaratkan agar setiap bank untuk lebih menghindari resiko, sehingga akses untuk menyimpan dan mengamankan data-data perusahaan itu lebih penting.

Sementara itu Pelaksana Training Bloomberg dari Singapura, Humphrey Johandy Putra dan Daniel Nainggolan mengatakan, dengan menggunakan jaringan Bloomberg terminal, setiap pengguna bisa mendapat akses untuk jaringan international financial market.

"Ini peluang bisnis yang prospektif karena yang menggunakan Bloomberg `IB dealing` untuk `trading money market` telah digunakan oleh hampir seluruh bank dan broker-broker yang ada di Indonesia," ujarnya seraya menambahkan, aplikasi Bloomberg sangat bermanfaat untuk menghindari resiko.

Ia mengatakan, dari sisi `fixed income` terutama menyangkut surat untang negara maupun perusahaan, pihak Bank Sultra setelah teriterkoneksi mengunakan Bloomberg, akan lebih cepat mendapatkan harga pasar untuk trading atau `mark to market`.

"Bloomberg dan Bank Sultra nantinya akan berkolaborasi ke depanya untuk menambahkan pengetahuan melalui pelatihan ekslusif yang disediakan oleh spesialis pasar yang telah mempunyai pengalaman di sisi treasury puluhan tahun," ujar Humprey.

Pewarta : Oleh Abdul Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024