Kendari (Antara News) - Kota Kendari pada bulan Juli 2015 mengalami inflasi 0,75 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 116,54 poin.

Kepala Badan Pusat Statistik Sultra, Adi Nugroho di Kendari, Senin mengatakan, dari 82 kota yang menghitung IHK, 80 kota tercatat mengalami inflasi dan hanya dua kota yang mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang. Provinsi Bangka Belitung sebesar 3,18 persen dan Kota Pontianak (Kalimantan Barat) 2,56 persen dan inflasi terendah di Kota Pematang Siantar (Sumatera Utara) 0,06 persen.

Sementara deflasi tercatat di Kota Merauke (Provinsi Papua) 0,65 persen dan Kota Tanjung Pandan (Lampung) 0,48 persen.

Menurut Adi, terjadinya inflasi di Kota Kendari karena naiknya indeks harga pada kelompok, bahan makanan 3,21 persen, transportasi-komunikasi-dan jasa keuangan 0,24 persen, perumahan-air-listrik-gas dan bahan kara 0,13 persen.

Kemudian juga terjadi pada makanan jadi-minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen, serta pendidikan-rekreasi dan olahraga 0,08 persen. Sementara kelompok sandang dan kesehatan tercatat deflasi masing-masing 0,91 persen dan 0,34 persen.

"Umumnya, komoditas yang meberikan sumbangan inflasi terbesar adalah ikan cakalang, terong panjang, ikan kembung, bayam, angkutan udara, ikan layang dan bandeng dan telur ayam ras," ujarnya.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah bawang mereah, baju muslim, minyak goreng, celana panjang jeans, baju kaos berkerah, hand body, emas perhiasan, pasta gigi dan jantung pisang.

Di daerah Sulawesi, lanjut Adi Nugroho, semua kota tercatat inflasi, inflasi tertinggi di Kota Palu (Sulawesi Tengah) 1,32 persen dengan IHK 122,05 dan inflasi terendah di Kota Watampone (Sulawesi Selatan) 0,49 persen dengan IHK 116,92.

Pewarta : Oleh Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024