Kendari (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengingatkan nelayan agar mewaspadai cuaca buruk yang sering berubah-ubah sehingga membahayakan keselamatan jiwa saat melaut.
"Peringatan atau imbauan ini wajib kami sampaikan karena kondisi cuaca perairan laut saat ini sering berubah menjadi memburuk, karena itu nelayan agar lebih hati-hati saat menangkap ikan," kata Kepala DKP Kendari Agus Salim Safruillah di Kendari, Senin.
Menurut dia, menangkap ikan dalam kondisi seperti ini di perairan laut Sultra cukup membahayakan keselamatan nelayan, karena itu pemerintah daerah mengimbau agar berhati-hati. "Intinya kami imbau nelayan yang akan melaut agar mempertimbangkan keselamatan dan kondisi cuaca saat itu," katanya.
Menurut Agus, sebagian besar nelayan asal Kota Kendari melakukan pelayaran mencari ikan di perairan Laut Banda, sehingga harus mengedepankan dan mempertimbangkan keselamatan. "Dalam kondisi cuaca ekstrim seperti saat ini, diharapkan nelayan mempertimbangkan untuk melaut hingga jauh ke perairan Laut Banda," katanya.
Cuaca ekstrim di perairan saat ini, kata dia, menyebabkan harga ikan segar berbagai jenis rata-rata naik antara 30-50 persen dari biasanya.
"Peringatan atau imbauan ini wajib kami sampaikan karena kondisi cuaca perairan laut saat ini sering berubah menjadi memburuk, karena itu nelayan agar lebih hati-hati saat menangkap ikan," kata Kepala DKP Kendari Agus Salim Safruillah di Kendari, Senin.
Menurut dia, menangkap ikan dalam kondisi seperti ini di perairan laut Sultra cukup membahayakan keselamatan nelayan, karena itu pemerintah daerah mengimbau agar berhati-hati. "Intinya kami imbau nelayan yang akan melaut agar mempertimbangkan keselamatan dan kondisi cuaca saat itu," katanya.
Menurut Agus, sebagian besar nelayan asal Kota Kendari melakukan pelayaran mencari ikan di perairan Laut Banda, sehingga harus mengedepankan dan mempertimbangkan keselamatan. "Dalam kondisi cuaca ekstrim seperti saat ini, diharapkan nelayan mempertimbangkan untuk melaut hingga jauh ke perairan Laut Banda," katanya.
Cuaca ekstrim di perairan saat ini, kata dia, menyebabkan harga ikan segar berbagai jenis rata-rata naik antara 30-50 persen dari biasanya.