Kendari (Antara News) - Harga daging sapi segar di sejumlah pasar induk maupun tradisional di Kota Kendari menjelang 1 Ramadhan 1436 Hijriah naik dari Rp80.000 menjadi Rp100.000 per kilogram.
Pantauan di Pasar Bonggoeya, Baruga dan Mandonga di Kendari, Rabu melaporkan, meskipun terjadi kenaikan harga daging yang mencapai Rp20-25 persen, para konsumen tetap saja ramai membeli untuk kebutuhan jelang puasa yang jatuh pada Kamis (18/6).
"Kenaikan harga daging sapi itu, terjadi sejak tiga hari lalu atau tepatnya pada Minggu 14/6, yang dipicu kurangnya persediaan dipasaran, sementara permintaan konsumen saat ini mulai ramai," ujar Ny Sumiati, warga Kota Kendari.
Ia mengatakan, dari awal kenaikan harga daging tersebut membuat para pedagang daging sapi tidak lagi menurunkan harga hingga saat ini. "Barangkali ini merupakan strategi saja yang diterapkan para pedagang membuat kenaikan harga daging hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram," ujar Murni, warga lainnya.
Naiknya harga daging segar itu, juga berdampak pada harga daging/tulang yang biasanya hanya Rp65.000 per kilogram kini naik hingga Rp80.000 per kilogram.
Selain daging, juga ayam potong mengalami lonjakan yang cukup tinggi yakni dari Rp45.000 per ekor (1,5 kg), naik menjadi Rp60.000 per ekor, dan harga ayam potong jumbo ukuran 2,3 kg dalam satu ekor naik menjadi Rp70.000 per ekor, sebelumnya hanya berkisar Rp60.000 per ekor.
Sementara ayam kampung (jantan) juga naik cukup tinggi di pasaran dari biasanya Rp125.000 per eskor menjadi kisaran Rp150.000 hingga Rp170.000 per ekor tergantung dari besarnya.
Tidak kalah dengan ayam kampung betina yang biasanya hanya pada kisaran Rp70.000-Rp75.000 per ekor kini naik menjadi Rp100.000 hingga Rp115.000 per ekor.
Hingga kini, suasana di pasaran nampak cukup ramai terutama kaum ibu-ibu untuk membeli berbagai kebutuhan pokok menjelang satu puasa tersebut. Tidak ada warga yang memborong kebutuhan pokok dalam jumlah besar, karena persediaan hampir merata di seluruh pasar.
Pantauan di Pasar Bonggoeya, Baruga dan Mandonga di Kendari, Rabu melaporkan, meskipun terjadi kenaikan harga daging yang mencapai Rp20-25 persen, para konsumen tetap saja ramai membeli untuk kebutuhan jelang puasa yang jatuh pada Kamis (18/6).
"Kenaikan harga daging sapi itu, terjadi sejak tiga hari lalu atau tepatnya pada Minggu 14/6, yang dipicu kurangnya persediaan dipasaran, sementara permintaan konsumen saat ini mulai ramai," ujar Ny Sumiati, warga Kota Kendari.
Ia mengatakan, dari awal kenaikan harga daging tersebut membuat para pedagang daging sapi tidak lagi menurunkan harga hingga saat ini. "Barangkali ini merupakan strategi saja yang diterapkan para pedagang membuat kenaikan harga daging hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram," ujar Murni, warga lainnya.
Naiknya harga daging segar itu, juga berdampak pada harga daging/tulang yang biasanya hanya Rp65.000 per kilogram kini naik hingga Rp80.000 per kilogram.
Selain daging, juga ayam potong mengalami lonjakan yang cukup tinggi yakni dari Rp45.000 per ekor (1,5 kg), naik menjadi Rp60.000 per ekor, dan harga ayam potong jumbo ukuran 2,3 kg dalam satu ekor naik menjadi Rp70.000 per ekor, sebelumnya hanya berkisar Rp60.000 per ekor.
Sementara ayam kampung (jantan) juga naik cukup tinggi di pasaran dari biasanya Rp125.000 per eskor menjadi kisaran Rp150.000 hingga Rp170.000 per ekor tergantung dari besarnya.
Tidak kalah dengan ayam kampung betina yang biasanya hanya pada kisaran Rp70.000-Rp75.000 per ekor kini naik menjadi Rp100.000 hingga Rp115.000 per ekor.
Hingga kini, suasana di pasaran nampak cukup ramai terutama kaum ibu-ibu untuk membeli berbagai kebutuhan pokok menjelang satu puasa tersebut. Tidak ada warga yang memborong kebutuhan pokok dalam jumlah besar, karena persediaan hampir merata di seluruh pasar.