Kendari (Antara News) - Seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, diminta menggelar pasar murah selama bulan Puasa, sehingga masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu bisa memperoleh kebutuhan dengan mudah dan murah.

Permintaan tersebut disampaikan Kepala Debupti Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara Hasiruddin melalui email yang dikirimkan kepada Antara di Kendari, Selasa.

"Permintaan pemerintah kabupaten/kota menggelar pasar murah itu kita sepakati melalui rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Wakil Gubernur Sultra HM Saleh Lasata di Kendari, Selasa," katanya.

Menurut dia, pasar murah yang akan menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat selama bulan puasa dan lebaran itu, akan membuat harga barang tidak mengalami kenaikan yang terlalu tinggi. "Memasuki bulan puasa, harga barang kebutuhan masyarakat dipastikan akan naik karena kebutuhan masyarakat di bulan tersebut meningkat tajam," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, agar harga berbagai kebutuhan tidak mengalami kenaikkan yang cukup tinggi, tim TPID meminta pemerintah kabupaten/kota dan instansi terkait untuk menggelar pasar murah selama bulan puasa dan menjelang lebaran. "Dengan pasar murah, para pedagang akan berpikir keras untuk menaikkan harga terlalu tinggi sehingga harga kebutuhan pokok bisa stabil dan inflasi dapat terkendali," ujarnya.

Menurut dia, kalau inflasi daerah dapat dikendalikan, maka dipastikan masyarakat akan tenang dan aman dalam memenuhi segala kebutuhan selama puasa.

Selain pasar murah, pemerintah kabupaten/kota juga diminta segera menyalurkan beras miskin sehingga warga kurang mampu tidak membeli beras selama bulan puasa. Dengan begitu, katanya, harga beras di pasar akan tetap stabil dan tidak mengalami kenaikkan harga.

Pewarta : Oleh Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024