Kendari (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam memaparkan program gerakan nasional (Gernas) kakao di hadapan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di Jakarta.
"Gubernur Nur Alam mewakili gubernur se-Sulawesi memaparkan program Gernas kakao di Jakarta (9/6) bersama sejumlah gubernur se-Sulawesi dan hadir juga gubernur lain selain Sulawesi," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Sultra H Kusnadi di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, program Gernas kakao yang sudah berjalan tiga tahun terakhir dinilai cukup berhasil dan memberi kemajuan dan peningkatan produksi petani di sejumlah daerah sentra perkebunan di beberapa kabupaten di Sultra.
Selain Sultra, kata Kusnadi, program Gernas kakao juga tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawsi Barat dan Sumatera Tengah serta beberapa provinsi lainnya dengan anggaran yang sudah digelontarkan pemerintah pusat mencapai Rp300 miliar lebih .
Kadis Perkebunan dan Hortikultura Sultra Bambang sebelumnya mengatakan produksi biji kakao para petani di berbagai daerah di Sultra, saat ini sudah mencapai rata-rata 160 ribu ton hingga pernah mencapai 170 ribu ton per tahun.
Ia mengatakan, produksi kakao tersebut merupakan hasil panen dari perkebunan tahun 2013, sedangkan untuk produksi 2014 akan diketahui pada 2015, dan produksi di tahun 2015 akan diketahui di tahun 2016.
"Jadi produksi biji kakao tersebut, diperoleh dari kebun seluas 251.730 hektare yang tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Kolaka Utara, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Konawe dan Kabupaten Konawe Utara," kata Bambang.
Menurut dia, komoditi kakao saat ini masih menjadi andalan pertanian Sutra, dan salah satu andalan ekspor.
"Rata-rata tujuan ekspor biji kakao kita yakni negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat," katanya.
Bambang mengatakan, meskipun menjadi andalan ekspor Sultra, tetapi secara nasional produktivitas kakao daerah ini masih di bawah nasional.
Dia mengatakan, rata-rata produktivitas kakao Sultra baru berkisar 700 kilogram hingga 865 kilogram per hektare. Sedangkan produksi nasional mencapai 1 ton sampai 1,8 ton per hektare, katanya.
Pemerintah Provinsi Sultra, akan terus mengupayakan peningkatan produktivitas kakao hingga seluruh area perkebunan di daerah ini bisa menghasilkan panen 1 hingga 1,5 ton per hektare.

Pewarta : Oleh Abdul Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024