Kendari (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari fokus mengembangkan budidaya abalon di daerah itu untuk dijadikan sebagai komoditi unggulan.
"Kami telah membentuk kelompok usaha bersama yang tersebar di beberapa kelurahan yang konsen dengan pengembangan budidaya abalon ini. Budidaya abalon akan sangat menguntungkan nelayan karena nilai jualnya yang tinggi di pasar ekspor," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari, Agus Salim Safrullah di Kendari, Selasa.
Pemerintah Kota Kendari, lanjutnya, telah memberikan bantuan kepada kelompok usaha bersama tersebut, baik bantuan langsung masyarakat maupun bantuan dalam bentuk peralatan perikanan budidaya.
"Harapan kami pengembangan budidaya abalon ini bisa meningkatkan taraf kehidupan perekonomian warga, khususnya yang tergabung dalam kelompok usaha bersama tersebut," katanya.
Agus menjelaskan, abalon merupakan komoditas perikanan bernilai tinggi, khususnya di negara-negara maju di Eropa dan Amerika Utara, biota laut ini dikonsumsi segar atau kalengan.
"Di Indonesia, jenis siput ini belum banyak dikenal masyarakat dan pemanfaatannya baru terbatas di daerah-daerah tertentu, khususnya di daerah pesisir," ujarnya.
Daging abalon, lanjutnya, mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99 persen, lemak 3,20 persen, serat 5,6 persen, dan abu 11,11 persen.
"Cangkangnya mempunyai nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju, dan berbagai bentuk barang kerajinan lainnya. Produksi abalon saat ini lebih banyak diperoleh dari tangkapan di alam. Hal tersebut akan menimbulkan kekhawatiran terjadinva penurunan populasi di alam," katanya.
Ia menambahkan, abalon adalah salah satu jenis moluska laut yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena selain teknologi pakan yang murah, maka soal pembenihan juga tidak terlalu sulit.

Pewarta : Oleh Suprman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024