Ternate (Antara News) - Presiden Joko Widodo pada Jumat (8/5) mencanangkan dimulainya pembangunan Kota Sofifi, Ibu Kota Provinsi Maluku Utara, menjadi kota baru, ditandai pemukulan tifa, sejenis alat musik tradisional di daerah itu.

         Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan sejumlah nasehat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut dan berbagai pihak terkait lainnya di provinsi berpenduduk satu juta jiwa itu sehubungan dengan pembangunan Kota Sofifi sebagai kota baru.

         Nasehat Presiden ke-7 RI itu di antaranya pembangunan kota Sofifi jangan dirancang hanya untuk 10 tahun atau 20 tahun, tetapi harus untuk jangka panjang yakni 50 tahun sampai 100 tahun.

         Selain itu, Presiden Jokowi memberi nasehat kepada Pemprov Malut agar dalam membangun Sofifi sebagai kota baru harus menonjolkan ciri khas, identitas dan karakter daerah ini dalam semua aspek pembangunan.

         Dalam pembangunan gedung misalnya, jangan ikut-ikutan merancang gedung di Kota Sofifi dengan gaya Spanyol atau gaya lainnya, tetapi harus menonjolkan gaya arsitektur yang menjadi ciri khas dan karakter daerah ini, ujar Presiden Jokowi.

         Begitu pula dalam penataan tata ruang kota, menurut Wali Kota Solo itu, jangan mencontoh kota-kota terkenal seperti Sydney Australia atau New York, Amerika Serikat, tetapi harus menyesuaikan dengan kondisi dan karakteristik kota ini.

         "Ketika tadi saya masuk di rumah jabatan Gubernur Malut, saya melihat keindahan laut dan hijaunya pepohonan. Pemandangan ini harus menjadi ciri dan karakter pembangunan Sofifi, karena saat ini jarang ada kota yang memiliki pemandangan seperti ini," kata Presiden yang suka blusukan itu.

         Menurut Presiden, kota yang memiliki ciri khas, karakteristik dan identitas akan lebih mudah diingat oleh siapapun yang berkunjung ke kota itu dan inilah yang harus ditampakan dalam pembangunan Sofifi sebagai kota baru.

         Untuk membangun Kota Sofifi seperti itu, Presiden Jokowi memberi nasehat kepada Pemprov Malut agar menggunakan perancang tata ruang kota yang ahli walaupun mungkin harus mengeluarkan biaya besar.

         Di Indonesia sudah banyak ahli perancang tata ruang kota, yang keahlian mereka tidak hanya dimanfaatkan di Indonesia, tetapi juga di kota-kota lainnya di luar negeri, seperti di Singapura, Uni Emirat Arab dan Tiongkok.

         Pemerintah pusat, menurut Jokowi, akan mendukung sepenuhnya pembangunan Sofifi menjadi kota baru dan itu dibuktikan dengan dimasuknya pembangunan Sofifi menjadi kota baru dalam perencanaan pembangunan nasional di Bappenas.

    
                                  Harus dipatuhi

         Akademisi dari Universitas Khairun Ternate Hasbi Yusup mengatakan nasehat Presiden Jokowi tersebut harus dipatuhi oleh Pemprov Malut dan berbagai pihak terkait lainnya di daerah ini, karena pembangunan sebuah kota harus seperti itu.

         Kota Sofifi yang baru empat tahun dijadikan ibu kota Provinsi Malut dan masih dalam tahap pembangunan, menurut dia, relatif lebih mudah untuk mengimplementasikan semua nasehat Presiden Jokowi dalam pembangunan Sofifi menjadi kota baru.

         Namun ia mengingatkan kepada Pemprov Malut dalam membangun Sofifi menjadi kota baru harus menempatkan pejabat yang menangani pembangunan itu sesuai dengan keahlian dan kompetensi, jangan hanya didasarkan pada pertimbangan suka atau tidak suka dan balas jasa politik.

         "Selama ini dalam penempatan pejabat di Malut baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota sering mengabaikan faktor keahlian dan kompetensi, akibatnya mereka gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan ini tidak boleh terjadi dalam pembangunan Sofifi menjadi kota baru," ujarnya.

         Hasbi juga menyarakan kepada Pemprov Malut agar dalam membangun Sofifi menjadi kota baru harus memperhatikan kepentingan masyarakat setempat dalam pemanfaatan berbagai sarana dan prasarana yang akan dibangun nanti.

         Pengalaman selama ini, menurut dia, pemda terkadang mengedepankan pihak tertentu, misalnya untuk pemanfaatan lokasi strategis lebih diprioritaskan kepada kalangan pengusaha dan orang-orang yang memiliki uang, sedangkan masyarakat setempat dipinggirkan.

         Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba menyatakan komitmennya untuk merealisasikan semua nasehat Presiden Jokowi tersebu dalam pembangunan kota Sofifi menjadi kota baru karena sangat sesuai dengan programnya sebagai Gubernur Malut.

         Bahkan menurut Gubernur, dalam pelaksanaan pembangunan Sofifi menjadi kota baru dirinya selalu berusaha meminta masukan dari Presiden, termasuk para menteri terkait agar pembangunan Sofifi bisa sesuai selaras antara pemerintah pusat dan Pemprov Malut.

         "Pemprov Malut harus bersyukur karena pembangunan Sofifi menjadi kota baru mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, terutama dari segi pendanaan, karena kalau hanya mengandalkan APBD Malut yang sangat terbatas sulit diwujudkan," katanya.

         Gubernur mengharapkan dukungan dari semua pihak terkait di Malut untuk merealisasikan pembangunan Sofifi menjadi kota baru, karena kalaupun dana untuk pembangunan Sofifi sudah disiapkan pemerintah pusat tanpa dukungan dari semua pihak di daerah ini tidak mungkin bisa dilaksanakan dengan baik.

         "Untuk mendukung dan melengkapi pembangunan Sofifi menjadi kota baru, upaya lain yang kini diperjuangkan Pemprov Malut adalah segera menjadikan Sofifi menjadi daerah otonomi baru (DOB), terpisah dari induknya Kota Tidore Kepulauan," ujarnya menambahkan.

Pewarta : Oleh La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024