Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji melibatkan pengusaha lokal untuk membangun infrastruktur dasar dan pendukung di daerah dan kawasan perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

         "Keterlibatan pengusaha lokal sudah saya sampaikan berkali-kali kepada Kementerian BUMN, (pemerihtah) daerah penting agar ada peredaran uang langsung di daerah," kata Presiden Jokowi dalam wawancara khususnya dengan Antara di Istana Negara, Senin.

         Ia mengatakan pembangunan infrastruktur terutama akan dilaksanakan di wilayah-wilayah perbatasan NKRI terutama di Kalimantan dan Papua mulai tahun ini.

         Oleh karena itu, keterlibatan pengusaha di kawasan itu sangat didorong agar pemerataan pembangunan terlaksana dengan baik.

         "Ini sudah dimulai, baik itu di Kalimantan maupun Papua," katanya.

         Ia juga menegaskan soal program-programnya termasuk pembangunan pelabuhan, jalan tol, bandara, dan infrastruktur pendukung lainnya yang belum terlaksana hingga kini.

         Hal itu menurut dia, karena teknis pencairan APBN-P yang baru diketuk pada pertengahan Januari 2015 sehingga baru dapat dicairkan pada pertengahan April hingga Mei 2015.

         "Awal Mei ini baru mulai dikerjakan karena APBN-P baru diketok pada pertengahan Januari," katanya.

         Ia menambahkan pada awal Mei itu pula proyek infrastruktur besar-besaran akan dimulai di berbagai pelosok Tanah Air.

         "Kita akan besar-besaran dan saya kira di Mei ini akan banyak," katanya.

         Jokowi mengaku banyak ditagih janjinya oleh masyarakat soal realisasi program yang dijanjikannya selama kampanye termasuk soal Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Keluarga Sejahtera.

         Pada kesempatan itu, ia berjanji program-programnya itu akan segera terlaksana mulai pertengahan bulan ini dan awal Mei.

         "Segera akan kita bagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, semuanya perlu waktu, perlu prosedur karena ini menyangkut uang rakyat dalam APBN P yang penggunaannya harus bisa dipertanggungjawabkan," katanya

Pewarta : Oleh Hanni Sofia Soepardi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024