Kendari  (Antara News) - Ribuan pelajar di kota Knedari tidak masuk sekolah karena sopir mobil angkutan kota sejak pagi melakukan mogok menuntut kenaikan tarif menusul kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pantauan `Antara` di seputar kampus baru Univesitas Haluoleo Kendari di Andonohu, Kamis puluhan pelajar terpaksa kembali ke rumah setelah lelah menunggu mobil angkutan umum.

Sedangkan sebagai pelajar terpaksa menggunakan jasa angkutan ojek dengan tarif Rp20.000 sampai Rp25.000 per orang.

"Adik-adik pulang saja ke rumah, kami para sopir hari ini tidak melayani penumpang sampai ada kejelasan kenaikkan tarif angkot," teriak salah seorang sopir di depan kampus Unhalu sambil berlalu.

Mendengar teriakan sopir tersebut, para pelajar yang tengah menunggu mobil angkutan terpaksa kembali ke rumah dan sebagai memanggil tukang ojek untuk mengantarnya ke sekolah.

"Saya memilih pulang ke rumah, karena uang yang saya bawa dari rumah tidak cukup membayar jasa tukang ojek sampai ke sekolah yang jaraknya kurang lebih lima kilometer dari kampus baru," kata pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kendari, Fitri di Kendari, Kamis.

Para sopir menuntut kenaikan tarif sebesar Rp1.000 karena setelah pemerintah menaikkan harga BBM rata-rata Rp500 per liter, biaya operasional mobil angkot jadi membengkak.

Akibatnya, pendapatan para sopir yang diperoleh pada setiap harinya menjadi berkurang.

Pemerintah menaikkan harga solar dari Rp6.400 per liter menjadi Rp6.900 per liter dan harga premium RON 88 dari Rp6.900 per liter menjadi Rp7.400 per liter.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024