Kendari  (Antara News) - Muslimah Hizbuth Tahrir Indonesia (MHTI) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyatakan peran dan fungsi utama perempuan adalah mencetak pemimpin yang berkualitas.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD-I) MHTI Sultra, Sitti Suraidah Ad Dattu, di Kendari, mengatakan perempuan sebagai ibu harus paham terhadap peran dan fungsi utamanya sesuai dengan pandangan Islam dalam mencetak pemimpin yang berkualitas.

"Dalam pandangan islam, seorang perempuan adalah sebagai ibu yang berperan dalam mengatur rumahtangga dan mendidik anak agar dapat menjadi pemimpin, perempuan juga merupakan kehormatan yang wajib untuk dijaga,"ujarnya.

Ia menambahkan, dengan tegaknya sistem khilafah akan menjamin terpenuhinya hak perempuan sesuai dengan syariat Islam. dalam sistem Khilafah tersebut juga menjamin terpenuhinya hak perempuan dibidang pendidikan, ekonomi, hukum dan politik.

Menurutnya, melalui nilai-nilai dan hukum yang ada pada sistem khilafah akan mengembalikan perempuan sebagai ibu generasi, yang merupakan satu peran terhormat yang tidak bisa ditandingi dengan kedudukan dan jabatan apapun.

"Dalam Islam mengajarkan bahwa perempuan mempunyai peran strategis, terutama sebagai ibu yang memiliki kontribusi yang cukup besar dalam membentuk anak sebagai generasi berkualitas,"ujarnya.

Ia menambahkan, ibu sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak sebab merupakan sosok yang pertama kali berinteraksi dengan anak, yang memberi rasa aman dan yang dipercaya dan didengar omongannya oleh anak.

Mengingat begitu pentingnya peran perempuan sebagai ibu dalam proses pembentukan generasi berkualitas, perlu diupayakan pengembalian peran ibu agar sesuai dengan fungsinya. Selain itu juga perlu diupayakan peningkatan kualitas ibu, agar dapat mewujudkan ibu ideal.

Dalam aksi damai tersebut, Ketua MHTI Sultra itu, mengajak kaum perempuan untuk memantaskan diri dalam meraih kemuliaan dan kehormatan dengan mendidik diri sendiri dan keluarga untuk taat pada syariat agama.





Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024