Kendari   (Antara News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memberi pelatihan khusus bagi para pengrajin batu permata lokal sebagai wujud untuk bersaing menghadapi pasar nasional maupun Eropa di akHir 2015.

Kadis Perindag Sultra, Siti Salahe di Kendari, Selasa mengatakan dalam memajukan produk batu akik lokal, pengrajin saat ini belum mampu menyamai produk permata dari luar Sultra sehingga harus ada pelatihan khusus terkait tata cara pengelola hingga menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi.

"Dalam ikut mempromosikan potensi batu akik lokal, sewajarnya para pengrajin yang ada di daerah khususnya di Kabupaten Bombana maupun batu permata dari kabupaten lain di Sultra untuk dilibatkan dalam setiap iven promosi baik lokal maupun nasional," ujarnya.

Mantan pejabat eselon dua di Kabupaten Bombana itu mengatakan, Pemprov Sultra khususnya instansi yang dipimpinya akan berupaya untuk mengalokasi dana khusus untuk kegiatan pemagangan bagi pengrajin batu permata.

Tanpa menyebut berapa anggaran yang akan diporsilkan pada kegiatan pelatihan itu, namun menurut dia, pelatihan bagi pengrajin batu akik lokal yang saat ini menjadi `buruan` pecinta batu permata merupakan keharusan pemerintah untuk memberi pelatihan khusus demi kemajuan daerah.

"Ini kan potensi kita luar biasa di Sulawesi Tenggara. Olehnya itu, kami akan memberikan pelatihan dan membantu mempromosikan termasuk mengikutkan dalam iven-iven tingkat nasional," tutur Siti Saleha.

Lebih lanjut Siti Saleha menjelaskan dalam pembinaan pengrajin batu akik pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten dimana produk batu bongkahan itu diambil.

"Bila tidak ada halangan kegiatan pelatihan itu baru akan dilakukan pada bulan April atau Mei 2015 mendatang dengan mendatangkan instruktur dan pemateri dari Pulau Jawa," ujaranya.

Ia juga menambahkan, ke depan pengelolaan batu akik lokal khususnya dari Pulau Kabaena tidak hanya akan dibuat sebagai cincin saja, tetapi diolah dalam berbagai bentuk, mulai kalung, gelang hingga tasbih.

Batu permata asal Pulau Kabaena Bombana menjadi rebutan banyak kalangan, sebab dianggap antik dan unik sehingga nampak indah saat digunakan. Selain itu, Batu Kabaena dianggap memiliki "unsur hidup" sehingga dapat menggerakkan tampilan pada telepon genggam layar sentuh.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024