Kendari  (Antara News) - Petani sawah sejumlah sentra produksi padi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat membutuhkan sarana untuk pengeringan padi saat pascapanen yang hampir bersamaan di wilayah itu.

Bupati Bombana, H Tafdil di Kendari, Selasa mengatakan, selain lantai jemur yang sangat terbatas, juga gudang penampungan gabah yang sangat kurang, kata Bupati Bombana, serangkaian panen padi sawah di Desa Tampabulu, Kecamatan Poleang (23/3) yang dihadiri Dirjen Hortikulutra Kementerian Pertanian RI, Rahman Pinem dan Sekertaris Daerah Provinsi Lukman Abunawas mewakili Gubernur Sultra.

Menurut Tafdil, rata-rata petani di sentra produksi sawah di Kabupaten Bombana tidak memiliki gudang penampung gabah sehingga, hasil produksi padi yang baru panen langsung dijual kepada pengusaha lokal yang tentunya membeli harga yang lebih murah dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

Begitu pula dari pengusaha penggilingan padi, hanya memiliki lantai jemur dengan kapasitas terbatas, sehingga jika saat panen petani yang hampir bersmaan maka akan sulit menampung semua gabah milik petani di daerah itu yang luasnya mencapai angka 3.000-4.500 hekater.

Terkait panen padi di Kecamatan Poleang, Tafdil mengatan berdasarkan perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, dari dua jenis varietas (Mekongga-Ciheran) produksinya melampau angka nasional.

Untuk produksi padi varietas mekongga mencapai rata-rata produksi 7,96 ton per hektare dan varietas ciheram 8,6 ton per hektare. Jika dirata-rata ke dua varietas itu didaptkan 8,4 ton untuk gabah kering panen dan gabah kering giling 7,24 ton perhektare.

"Bila dikonversi menjadi produksi beras dapat mencapai angka rata-rata 4,54 ton per hektarenya," ujaranya.

Pantauan di Bombana pada minggu ketiga bulan Maret, hamparan padi sawah milik petani di Kecamatan Rarowatu Utara, Rumbia dan kecamatan Rarowatu Tengah terlihat tanaman padi bervariasi tingkatan untuk panen.

Ada yang baru akan memulai panen pada akhir Maret ini, minggu kedua bulan April dan banyak lagi yang baru akan panen pada akhir April bahkan hingga bulan Mei 2015.

Tidak bersamaan panen padi petani di beberapa kecamatan di Bombana, kata salah seorang kelompok tani di Kelurahan Lameroro Kecamatan Rumbia, Syamsuddin, karena pengaruh musim hujan yang tidak menentu sehingga banyak petani menunda proses tanam.

Pewarta : Antara
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024