Jakarta (Antara News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk secara komprehensif menghadapi gerakan radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kami mengajak bersama-sama baik Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) duduk bersama bagaimana strategi komprehensif menghadapi ini," kata Din disela-sela Konferensi Internasional tentang Terorisme dan ISIS di JIE Expo Kemayoran, Jakarta, Senin.
Din mengatakan, ISIS dan terorisme adalah ancaman bukan hanya kepada Islam, tapi juga kepada seluruh umat manusia dan terhadap peradaban karena apa yang mereka lakukan membahayakan peradaban dan sekaligus merusak Islam.
"Karena itu perlu kita hadapi tapi menghadapinya perlu komprehensif, pertama kita perlu mengkaji secara mendalam apa faktor penyebab kebangkitan ISIS," tukasnya.
Menurut dia, gerakan ISIS memang terkait faktor agama yaitu pemahaman agama yang sangat literal, ilmiah dan hanya menjumput ayat-ayat yang tidak dipahami secara menyeluruh sehingga membawa kesimpulan yang keras.
"Tapi juga harus diakui ada faktor-faktor nonagama seperti kesenjangan sosial, ekonomi, politik dan bahkan akan tunjang dari terorisme adalah ketidakadilan global. Inilah yang harus kita sadari," tuturnya.
Menurut Din, strategi penangkalan ISIS saat ini lewat pasukan antiteror hanya akan melanggengkan radikalisme dan menumbuhsuburkan terorisme.
Karena itu, menghadapi ISIS selain secara komprehensif juga dengan strategi yang menyeluruh dan tugas dari umat beragama serta tokoh-tokoh Islam pada khususnya untuk menyadarkan masyarakat.
"Kami mengajak bersama-sama baik Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) duduk bersama bagaimana strategi komprehensif menghadapi ini," kata Din disela-sela Konferensi Internasional tentang Terorisme dan ISIS di JIE Expo Kemayoran, Jakarta, Senin.
Din mengatakan, ISIS dan terorisme adalah ancaman bukan hanya kepada Islam, tapi juga kepada seluruh umat manusia dan terhadap peradaban karena apa yang mereka lakukan membahayakan peradaban dan sekaligus merusak Islam.
"Karena itu perlu kita hadapi tapi menghadapinya perlu komprehensif, pertama kita perlu mengkaji secara mendalam apa faktor penyebab kebangkitan ISIS," tukasnya.
Menurut dia, gerakan ISIS memang terkait faktor agama yaitu pemahaman agama yang sangat literal, ilmiah dan hanya menjumput ayat-ayat yang tidak dipahami secara menyeluruh sehingga membawa kesimpulan yang keras.
"Tapi juga harus diakui ada faktor-faktor nonagama seperti kesenjangan sosial, ekonomi, politik dan bahkan akan tunjang dari terorisme adalah ketidakadilan global. Inilah yang harus kita sadari," tuturnya.
Menurut Din, strategi penangkalan ISIS saat ini lewat pasukan antiteror hanya akan melanggengkan radikalisme dan menumbuhsuburkan terorisme.
Karena itu, menghadapi ISIS selain secara komprehensif juga dengan strategi yang menyeluruh dan tugas dari umat beragama serta tokoh-tokoh Islam pada khususnya untuk menyadarkan masyarakat.