Jayapura    (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura terus berupaya menyiapkan mental masyarakatnya dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2015.

         Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi(Disperindagkop) Kota Jayapura Robert Awi, di Jayapura, Minggu, mengatakan, kini masyarakat harus siap bersaing jika ada tenaga kerja atau investor dari kawasan ASEAN yang masuk ke Kota Jayapura.

         "MEA ini sudah tidak bisa ditawar lagi, jadi mau tidak mau harus siap," ujarnya.

         Karena itu, Awi mengatakan pemerintah terus berupaya menyiapkan mental masyarakat agar lebih siap menghadapi persaingan, khususnya persaingan usaha.

         "Diharapkan di sisa waktu yang ada sebelum MEA betul-betul terasa di Kota Jayapura, kami sudah bisa mengangkat mental masyarakat untuk menghadapi kompetisi," tuturnya.

         Mulai dari pelaku usaha kecil perorangan hingga kelompok usaha, kata Awi, terus diberi pembinaan oleh pemerintah agar ke depan mereka dapat menjadi motor perekonomian.

         "Yang kami lakukan selain menyiapkan para pedagang kami, juga secara berkesinambungan kami melakukan pendampingan kepada pelaku-pelaku usaha kecil, termasuk kelompok koperasi yang diharapkan menjadi tulang punggung di Kota Jayapura dalam menghadapi MEA," tuturnya.

         Setelah MEA diberlakukan, ucap Awi, untuk di Kota Jayapura baik dari sisi tenaga kerja maupun investasi belum terasa dampaknya, dan hal ini menurutnya dikarenakan faktor infrastruktur yang dianggap kalangan dunia usaha belum cukup menjanjikan.

         "Penyebabnya menurut kami adalah kesiapan pemerintah sendiri maupun kemampuan pemerintah untuk menjual potensi daerah kita memang masih kurang sekali. Hal-hal teknis seperti infrastruktur juga belum bagus, itu di Kota Jayapura, apalagi di kabupaten lain, masih banyak hal yang kita kejar," tuturnya.

         Terlepas dari hal tersebut, ujar Awi, pemerintah harus tetap menyiapkan mental masyarakatnya untuk memasuki era perdagangan bebas.

         "Tapi yang terutama sebenarnya adalah mental masyarakat. sampai hari ini ini masyarakat Papua jika menyangkut kompetisi itu belum baik untuk menghadapi MEA," ujarnya.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024