Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo mendadak mengelar rapat di rumah petani H. Kusnadi, untuk membahas banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jabar, Rabu.

         Presiden bersama beberapa menteri terkait mengadakan rapat di ruang tamu ukuran 2 x 3 meterpersegi rumah petani di Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan, Indramayu.

         Para menteri yang ikut rapat adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Bupati Indramayu Anna Sophianah.

         "Tadi dapat laporan dari ibu bupati (Bupati Indramayu Anna Sophiana) dan pak gubernur (Gubernur Jabar Ahmad Heryawan) adalah perbaikan tanggul yang pertama kali harus dilakukam," kata Jokowi, usai rapat.

         Presiden mengatakan ada sembilan tanggul yang jebol dan sudah didatangkan alat berat untuk memperbaikinya.

         "Saya berharap perbaikan akan selesai sebelum ada hujan besar lagi," ujarnya, berharap.

         Presiden mengakui bahwa banyak tanggul yang perlu perbaikan.

         "Memang tanggul perlu pemeliharaan, sehingga jika ada air besar akan terjadi seperti di Indramayu ini," jelasnya.

         Usai menjawab pertanyaan wartawan, Presiden Jokowi langsung menuju mobil sambil melayani foto dengan beberapa warga setempat.

         Setelah sempat masuk mobil, Jokowi kembali keluar karena lupa pamitan sama tuan rumah.

         "Saya sampai kelupaan pamit," kata Jokowi sambil menyalami H. Kusnadi bersama istrinya.

         Jokowi dan rombongan menyaksikan Panen Raya di Indramayu dan membagikan 5.000 traktor tangan kepada kelompok petani seluruh Jawa Barat.


                                  BerMain Pupuk

         Presiden Joko Widodo mengatakan masih ada yang bermain dalam distribusi pupuk sehingga mempengaruhi produktivitas petani.

         "Distribusi pupuk memang masih ada yang main. Saya sudah ada penekanan pada PT Pupuk, tapi kenyataannya di lapangan permasalahan masih ada," kata Jokowi usai acara panen raya di Indramayu, Jawa Barat, Rabu.

         Presiden mengaku sering mendapat keluhan dari petani terkait distribusi pupuk.

         "Tadi sebelum nyampek ke acara panen raya saya mampir ke petani keluhannya sama, pupuk," katanya.

         Presiden mengatakan pemerintah terus melakukan perbaikan agar distribusi pupuk ini berjalan lancar.

         Jokowi berharap upaya pemerintah dalam memberikan bantuan traktor, benih dan pupuk bisa meningkatkan produktivitas petani.

         Presiden memperkirakan produktivitas petani tahun ini meningkat.

         "Saya di lapangan dari Jawa Tengah, Jawa Timur sekarang di Indramayu, meyakini produksi beras kita akan naik dan insya Allah tidak sedikit," harapnya.

         Dengan meningkatnya produktivitas ini Presiden yakin tidak ada impor beras lagi.

         "Walaupun kenyataan di lapangan tidak sesuai tetap tidak ada impor beras," tegas Jokowi.

         Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mendampingi Presiden mengatakan target produktivitas petani Jawa Barat diharapkan ber tambah dua juta ton dari tahun lalu.

         "Bukan menagih Pak Gubernur, kami butuh kenaikan 2 juta ton dari tahun kemarin, sepertinya Pak Gubernur dan petani siap target 2 juta ton akan tercapai," kata Amran.

         Menteri Pertanian juga menyampaikan dalam acara panen raya ini  pemerintah menyerahan 5.132 unit traktor ke kelompok petani di seluruh Jawa Barat.

         "Traktor ini akan distribusikan ke kabupaten dan terakhir ke gapoktan (gabungan kelompok tani)," katanya.

Pewarta : Oleh Joko Susilo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024