Kendari  (Antara News) - Tingkat kesejahteraan peternak Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Februari 2015 dinilai cukup baik yang tercermin dari nilai tukar petani (NTP) peternakan yang berada di atas angka indeks 100 dan meningkat dari bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Adi Nugroho, di Kendari, Rabu, mengatakan NTP sektor peternakan (NTNT) pada Februari 2015 sebesar 104,48 atau tumbuh 0,51 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 103,94.

"NTP peternakan Februari 2015 naik sebesar 0,51 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen lebih kecil dari pada penurunan pada indeks harga yang dibayarkan petani sebesar 0,58 persen," katanya.

Menurut dia, turunya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunya indeks subkelompok unggas sebesar 0,76 persen dan hasil ternak 0,25 persen.

"Kemudian pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain telur ayam ras 2,40 persen, ayam ras pedaging 1,10 persen, dan ayam buras 0,74 persen," katanya.

Sementara turunnya indeks harga yang dibayar petani, katanya, disebabkan turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,75 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,41 persen.

"Dengan data yang kami sajikan tersebut bahwa menjadi peternak di Sultra saat ini menjanjikan dalam segi kesejhateraan. Hal ini karena meningkatnya permintaan pasar terhait hasil ternak," katanya.

Daerah yang menjadi sentral ternak di Sultra, khususnya ternak sapi adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Bombana, Kabupaten onawe dan Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Timur.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024