Laworo  (Antara News) - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) perdana di Sawerigading sejak daerah itu menjadi kabupaten otonom baru Oktober 2014.

"Kegiatan Musrenbang ini, sangat strategis dalam menyerap aspirasi masyarakat untuk menentukan arah pembangunan yang menjadi kebutuhan masyarakat," kata penjabat bupati Muna Barat, LM Rajiun Tumada pada Musrenbang tersebut di Sawerigading, Selasa.

Pada kesempatan itu, ia meminta para peserta Musrenbang agar serius menanggapi setiap masukan yang berkembang di dalam Musrenbang, sehingga bisa menyusun program pembangunan yang benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.

"Jadikan Musrenbang ini sebagai ajang menjaring berbagai masukan, sehingga program pembangunan yang digulirkan di masyarakat benar-benar tepat sasaran," katanya.

Pemkab Muna Barat sendiri kata dia, tahun 2015 ini telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, terutama di wilayah-wilayah kecamatan yang masih terisolir.

"Kita proritaskan pembangunan jalan dan jembatan karena secara umum wilayah Muna Batar masih sangat tertinggal akibat keterisolasian wilayah," katanya.

Diharapkan ujarnya, dengan pembangunan jalan dan jembatan secara memadai, maka berbagai komoditas seperti hasil-hasil perikanan dan perkebunan seperti kakao dan jambu mente milik masyarakat sudah bisa dipasarkan ke luar wilayah Muba Barat.

"Kalau komoditas perikanan, pertanian dan perkebunan di Muna Barat sudah bisa diangkut luar wilayah Muna Barat, hampir dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat akan membaik dan pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Selain memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan, Pemkab Muna Barat kata dia, juga berupaya membangun sentra-sentra produksi pertanian, perikanan, perkebunan dan kepariwisataan.

Itu karena kata dia, potensi ketiga sektor tersebut di wilayah Muna Barat cukup melimpah.

Pewarta : Gusti Wiranata
Editor :
Copyright © ANTARA 2024