Kendari (Antara News) - Ratusan pelajar dari berbagai sekolah menegah umum dan kejuruan (SMU/SMK) se Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ikut dalam diskusi dan sosialisasi terkait keselamatan berlalu lintas di salah satu hotel di Kendari, Selasa.
Diskusi terbuka yang diselenggarakan salah satu media cetak lokal dengan melibatkan beberapa nara sumber berkompoten diantaran Dirlantas Polda Sultra Kombes Polisi Asrull Azis, Dinas Perhubungan Sultra diwakili Kepala Bidang Perhubungan La Ode Ali Hanafi, Kadis Pekerjaan Umum La Ode Muh. Sahidin, PT Jasa Raharja Kurniana dan mewakili Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Sultra.
Thema dalam diskusi terbuka tersebut mengangkat masalah "Keselamatan Berlalulintas Menuju Indonesia Tertib 2015" disamping isu-isu lokal terkait tertib berlalulintas, dibuka Kapolda Sultra, Brigjen Polisi Arkian Lubis.
Kapolda Sultra dalam arahannya mengharapkan, melalui diskusi terbuka ini dapat memberi pencerahan dan pengetahuan bagi siswa-siswa akan pentingnya berlalulintas dijalan. Sebab pengalaman selama ini yang paling banyak melanggar berlalulintas yang mengakibatkan kecelakaan umumnya dari pelajar.
Ia mengatakan, kebut-kebutan di jalan merupakan tindakan yang dilarang dan melanggar tertib berlalu lintas. Ini dapat merugikan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain.
"Kita sering menyaksikan secara langsung maupun melalui siaran televisi dan radio. Sudah banyak korban akibat ngebut di jalan raya," ujar Dirlantas Polda Sultra, Kombes Polisi Asrul Azis saat tampil sebagai nara sumber.
Ia mengatakan, wajib helm bukan semata untuk menghindari tilang polisi lalu lintas. Lebih dari itu untuk menjaga keselamatan pengendara maupun penumpang kendaraan bermotor roda dua.
Umumnya siswa bersekolah dengan menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi, banyak terjadi kecelakaan akibat tidak mematuhi tertib berlalu lintas. Mereka sering kebut-kebutan di jalan dan tidak menggunakan helm pengaman kepala.
"Jika terjadi sesuatu akibat melanggar tertib berlalu lintas, maka yang rugi adalah siswa itu juga. Deng," ujaranya.
Rangkaian sosialisasi berlalulintas, panitia penyelenggara juga menyediakan hadian hiburan `doorprize` bagi peserta yang ikut memberi pertanyaan dan masukan terkait kegiatan diskusi yang diikuti ratusan siswa dan beberapa klub motor di Kendari.
Diskusi terbuka yang diselenggarakan salah satu media cetak lokal dengan melibatkan beberapa nara sumber berkompoten diantaran Dirlantas Polda Sultra Kombes Polisi Asrull Azis, Dinas Perhubungan Sultra diwakili Kepala Bidang Perhubungan La Ode Ali Hanafi, Kadis Pekerjaan Umum La Ode Muh. Sahidin, PT Jasa Raharja Kurniana dan mewakili Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Sultra.
Thema dalam diskusi terbuka tersebut mengangkat masalah "Keselamatan Berlalulintas Menuju Indonesia Tertib 2015" disamping isu-isu lokal terkait tertib berlalulintas, dibuka Kapolda Sultra, Brigjen Polisi Arkian Lubis.
Kapolda Sultra dalam arahannya mengharapkan, melalui diskusi terbuka ini dapat memberi pencerahan dan pengetahuan bagi siswa-siswa akan pentingnya berlalulintas dijalan. Sebab pengalaman selama ini yang paling banyak melanggar berlalulintas yang mengakibatkan kecelakaan umumnya dari pelajar.
Ia mengatakan, kebut-kebutan di jalan merupakan tindakan yang dilarang dan melanggar tertib berlalu lintas. Ini dapat merugikan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain.
"Kita sering menyaksikan secara langsung maupun melalui siaran televisi dan radio. Sudah banyak korban akibat ngebut di jalan raya," ujar Dirlantas Polda Sultra, Kombes Polisi Asrul Azis saat tampil sebagai nara sumber.
Ia mengatakan, wajib helm bukan semata untuk menghindari tilang polisi lalu lintas. Lebih dari itu untuk menjaga keselamatan pengendara maupun penumpang kendaraan bermotor roda dua.
Umumnya siswa bersekolah dengan menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi, banyak terjadi kecelakaan akibat tidak mematuhi tertib berlalu lintas. Mereka sering kebut-kebutan di jalan dan tidak menggunakan helm pengaman kepala.
"Jika terjadi sesuatu akibat melanggar tertib berlalu lintas, maka yang rugi adalah siswa itu juga. Deng," ujaranya.
Rangkaian sosialisasi berlalulintas, panitia penyelenggara juga menyediakan hadian hiburan `doorprize` bagi peserta yang ikut memberi pertanyaan dan masukan terkait kegiatan diskusi yang diikuti ratusan siswa dan beberapa klub motor di Kendari.