Kendari (Antara News) - Pakaian bekas asal luar negeri masih diminati warga Kota Kendari dan sekitarnya, meski ada ancaman virus dan bakteri.

Sejumlah titik sentra perdagangan pakaian bekas di Kendari, Minggu, masih ramai dikunjungi warga seperti di sentral RB di jalan Ahmad Yani, Pasar Korem, Jalan Taman Suropati dan Pasar Anduonohu.

Seorang pembeli di Sentral RB, Rahma, mengaku senang dengan pakaian bekas karena kualitas bagus dan harga terjangkau.

"Ada hari-hari tertentu saya dayang kebtemoat ini, terutama saat penjual buka baru," katanya.

Warga Kendari lainnya, Marhuma, mengaku sudah lama menjadi konsumen pakaian bekas dari luar negeri karena kualitasnya yang terjamin dan harga terjangkau.

"Saya tidak risih dengan pakaian bekas. Itu tergantung persepsi masing-masing orang. Namanya pakaian bekas, cuci dulu sebelum dipakai, pasti bersih," kata

Marhuma.

Salah seorang pedagang pakaian bekas, Runi, mengaku pembeli yang datang belanja pakaian bekas di kiosnya tidak hanya dari kota Kendari, tetapi juga dari luar kota.

Pedagang pakaian bekas juga menyarankan agar pembeli baju atau celana dari pakaian bekas sebaiknya merendam dengan air panas dan deterjen selama satu hari.

"Saya masih menjual karena teman teman lain juga masih menjual. Saya tunggu saja bagaimana pengaturan pemerintah terkait larangan menjual pakaian bekas ini," katanya.

Pewarta : Oleh: Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024