Manado (Antara News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, daerah tersebut pada tahun 2014 mengekspor rokok ke Filipina.
"Ekspor rokok ke Filipina sebanyak 25,97 ton dan mampu menghasilkan devisa sebesar 157.721 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Jenny, di Manado, Selasa.
Jenny mengatakan, rokok yang diekspor ke Filipina memang dalam jumlah cukup banyak, menandakan rokok tersebut diminati negara di ASEAN.
"Ini merupakan peluang bagi Sulut mengembangkan produk ekspor itu sehingga mampu bersaing dan memasok kebutuhan negara-negara Asean pada akhir 2015 memasuki pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Jenny.
MEA sudah di depan mata, sehingga kesiapan industri dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus terus dimatangkan sehingga mampu bersaing dengan negara lain.
"Saya yakin Sulut sudah siap dan mampu menghadapi MEA," jelasnya.
Diharapkan produk unggulan Sulut akan semakin beragam dan mampu merambah pasar internasional yang lebih luas lagi.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor dan industri di Sulut lewat pembinaan, pelatihan dan pengurusan Surat Keterangan Asal (SKA), katanya.
"Ekspor rokok ke Filipina sebanyak 25,97 ton dan mampu menghasilkan devisa sebesar 157.721 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Jenny, di Manado, Selasa.
Jenny mengatakan, rokok yang diekspor ke Filipina memang dalam jumlah cukup banyak, menandakan rokok tersebut diminati negara di ASEAN.
"Ini merupakan peluang bagi Sulut mengembangkan produk ekspor itu sehingga mampu bersaing dan memasok kebutuhan negara-negara Asean pada akhir 2015 memasuki pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Jenny.
MEA sudah di depan mata, sehingga kesiapan industri dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus terus dimatangkan sehingga mampu bersaing dengan negara lain.
"Saya yakin Sulut sudah siap dan mampu menghadapi MEA," jelasnya.
Diharapkan produk unggulan Sulut akan semakin beragam dan mampu merambah pasar internasional yang lebih luas lagi.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor dan industri di Sulut lewat pembinaan, pelatihan dan pengurusan Surat Keterangan Asal (SKA), katanya.