Makassar (Antara News) - Program Pemerintah Kota yakni kartu "Smart City" digagas Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berhasil mencuri perhatian Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Pak Ahok meminta secara langsung kepada saya bagaimana sistem kartu smart city itu, saya jelaskan, lalu beliau tertarik dan menginginkan juga diterapkan di Jakarta," sebut Ramdhan, Sabtu.
Menurut dia, kartu smart city atau kartu pintar kota murni ide dari Kota Makassar dan belum ada di kota lain bahkan sudah diterapkan dan digunakan 18 ribu Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemkot Makassar pada 2014.
"Setelah sukses berjalan, tahun ini akan dicetak lagi sebanyak satu juta kartu untuk memenuhi kebutuhan warga Makassar," ujarnya.
Ramdhan disapa akrab Danny Pomanto ini menjelaskan, kartu tersebut sudah diprogram dengan bekerjasama pihak perbankan yakni Bank Rakyat Indonesia. Kartu multi fungsi tersebut diyakini sebagai cara untuk mempermudah transaksi keuangan.
Dalam kartu ini, kata dia, terintegrasi dengan data Nomor Induk Pegawai, Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Penerima Wajib Pajak dan data peserta BPJS. Selain itu bisa digunakan berbelanja di supermarket hingga pembayaran tarif angkutan massal.
Debit dalam kartu, lanjutnya, sebesar satu juta. Tahap awal kartu ini berfungsi sebagai absensi pegawai, database pegawai, dan transfer honor pegawai dan akan berfungsi ganda.
Selain itu, kartu ini terus dikembangkan sehingga pemilik dapat membuat dan menyimpan rekam medik teritengrasi data rumah sakit atau klinik kerja sama BPJS, saat ini diupayakan mendeteksi 157 penyakit tetapi setelah diprogram terlebih dahulu.
"Untuk mengecek layanan, kartu ditempelkan ke bagian belakang handphone pintar melalui sinyal di handphone lalu akan muncul rekam medik secara online sehingga diketahui penyakit diderita," jelasnya.
Selain itu, Danny terus melakukan inovasi dalam hal layanan kesehatan guna mempermudah masyarakat dengan menghadirkan layanan "Dottoro ta" yakni dokter mendatangi rumah-rumah warga.
"Program DP Care melalui Dottoro ta' atau mobil khusus beserta tim medis akan mendatangi warga yang tinggal di lorong-lorong guna peningkatan layanan kesehatan," katanya.
"Pak Ahok meminta secara langsung kepada saya bagaimana sistem kartu smart city itu, saya jelaskan, lalu beliau tertarik dan menginginkan juga diterapkan di Jakarta," sebut Ramdhan, Sabtu.
Menurut dia, kartu smart city atau kartu pintar kota murni ide dari Kota Makassar dan belum ada di kota lain bahkan sudah diterapkan dan digunakan 18 ribu Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemkot Makassar pada 2014.
"Setelah sukses berjalan, tahun ini akan dicetak lagi sebanyak satu juta kartu untuk memenuhi kebutuhan warga Makassar," ujarnya.
Ramdhan disapa akrab Danny Pomanto ini menjelaskan, kartu tersebut sudah diprogram dengan bekerjasama pihak perbankan yakni Bank Rakyat Indonesia. Kartu multi fungsi tersebut diyakini sebagai cara untuk mempermudah transaksi keuangan.
Dalam kartu ini, kata dia, terintegrasi dengan data Nomor Induk Pegawai, Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Penerima Wajib Pajak dan data peserta BPJS. Selain itu bisa digunakan berbelanja di supermarket hingga pembayaran tarif angkutan massal.
Debit dalam kartu, lanjutnya, sebesar satu juta. Tahap awal kartu ini berfungsi sebagai absensi pegawai, database pegawai, dan transfer honor pegawai dan akan berfungsi ganda.
Selain itu, kartu ini terus dikembangkan sehingga pemilik dapat membuat dan menyimpan rekam medik teritengrasi data rumah sakit atau klinik kerja sama BPJS, saat ini diupayakan mendeteksi 157 penyakit tetapi setelah diprogram terlebih dahulu.
"Untuk mengecek layanan, kartu ditempelkan ke bagian belakang handphone pintar melalui sinyal di handphone lalu akan muncul rekam medik secara online sehingga diketahui penyakit diderita," jelasnya.
Selain itu, Danny terus melakukan inovasi dalam hal layanan kesehatan guna mempermudah masyarakat dengan menghadirkan layanan "Dottoro ta" yakni dokter mendatangi rumah-rumah warga.
"Program DP Care melalui Dottoro ta' atau mobil khusus beserta tim medis akan mendatangi warga yang tinggal di lorong-lorong guna peningkatan layanan kesehatan," katanya.