Manado   (Antara News) - Pemerintah Kota Manado, Sulawesi Utara, mengintensifkan penanganan wabah demam berdarah dengue (DBD) yang kondisinya sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan melakukan pengasapan ("fogging") dan tiga M.

         "Kami mengintensifkan penanggulangan serangan DBD di wilayah kota, terutama ada temuan kasus supaya bisa mencegah penularan dan membunuh nyamuk dewasa, karena sudah ada 79 kasus terjadi di kota ini dan tiga di antaranya meninggal dunia," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di Manado, Jumat.

         Vicky mengatakan selain pengasapan yang paling utama adalah membunuh telur dan jentik nyamuk dengan cara menguras, membersihkan dan mengubur atau tiga M, agar menghentikan perkembangannya, sehingga tidak menyebarkan wabah penyakit yang bisa mengancam nyawa manusia tersebut.

         Namun Vicky mengatakan pengasapan jangan dilakukan secara sembarangan, atau berulang-ulang, karena akan menyebabkan terjadinya masalah baru, seperti terjadinya mutasi atau perubahan nyamuk pembawa bibit penyakit dan merusak lingkungan hidup di Manado.

         "Kalau mau melakukan pengasapan harus berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan atau Puskesmas sehingga bisa difasilitasi untuk melakukannya," katanya.

         Ia mengatakan berbagai langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah bukan hanya pengasapan saja tetapi sampai ke sosialisasi bagaimana pola hidup bersih dan sehat, supaya bisa menghindarkan diri dari serangan penyakit tersebut.

         Menurut Vicky, pengasapan bukan hanya dilakukan di lokasi yang ditemukan ada kasus DBD saja tetapi juga di wilayah rawan, seperti  selokan, karena berdasarkan informasi terakhir nyamuk aedes agepty juga sudah bermutasi dan dapat hidup di air kotor.

         Ketua Komisi D DPRD Manado, Apriano Saerang, mengingatkan pemerintah bahwa pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD memang harus dilakukan secara maksimal, namun sekarang kondisinya sudah KLB.

         "Jangan hanya sosialisasi saja, masyarakat butuh tindakan cepat, karena sudah ada korban jatuh, jadi harus bertindak cepat, kami minta pemerintah jangan hanya sampai di omongan, karena sudah ada jatuh korban jiwa baru pengasapan, padahal kasus sudah terjadi sejak awal Januari," katanya.

         Saerang mengatakan Manado adalah daerah endemik DBD, maka penanggulangan dini harus dilakukan agar untuk membebaskan Manado dari DBD, agar tidak berulang setiap tahun.

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor :
Copyright © ANTARA 2024