Palu (Antara News) - Daya listrik yang diproduksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulawana Poso hingga kini baru terjual sekitar 40 persen dari 195 megawatt.
"Daya yang terpakai sampai saat ini baru 80 MW," kata Direktur Utama PT Poso Energy, Achmad Kalla melalui saluran telepon dari Poso, Selasa.
Ia mengatakan sebagian dari daya listrik yang terjual itu guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di Sulsel dan Kabupaten Poso.
Sementara khusus untuk kebutuhan listrik di Kota Palu dan Kabupaten lainnya di Sulteng hingga kini, PT Poso Energy belum bisa mensuplai karena masih terkendala pembangunan jaringan yang dilaksanakan pihak PLN belum rampung.
"PLN hanya janji-janji, tetapi kenyataannya sampai sekarang pekerjaan pembangunan transmisi dan jaringan PLTA yang menghubungkan PLTA Sulewana Poso dengan beberapa kabupaten dan kota di Sulteng belum selesai.
Terus terang, kata Achmad, PT Poso Energy sudah bosan dengan janji-janji PLN yang belum terealisasi.
"Ya macam-macam saja alasannya," ujar dia.
Sementara Kota Palu dalam dua pekan terakhir diberlakukan pemadaman bergilir akibat kekurangan daya listrik.
Program pemadaman listrik di Ibu Kota Provinsi Sulteng cukup berdampak terhadap berbagai kegiatan usaha masyarakat.
Selama ini, kebutuhan listrik untuk masyarakat, dunia usaha dan industri dipasok oleh PLN.
Masyarakat berharap PLN segera menyelesaikan pekerjaan pembangunan transmisi dan jaring listrik PLTA agar suplai daya listrik dari PLTA bisa secepatnya terealisasi.
Berkaitan dengan sering terjadinya pemadaman listrik di Palu dan juga belum rampungnya pembangunan transmisi dan jaringan PLTA, rencananya akan ada unjuk rasa damai yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulteng, Longki Djanggola pada 31 Januari 2015.
"Daya yang terpakai sampai saat ini baru 80 MW," kata Direktur Utama PT Poso Energy, Achmad Kalla melalui saluran telepon dari Poso, Selasa.
Ia mengatakan sebagian dari daya listrik yang terjual itu guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di Sulsel dan Kabupaten Poso.
Sementara khusus untuk kebutuhan listrik di Kota Palu dan Kabupaten lainnya di Sulteng hingga kini, PT Poso Energy belum bisa mensuplai karena masih terkendala pembangunan jaringan yang dilaksanakan pihak PLN belum rampung.
"PLN hanya janji-janji, tetapi kenyataannya sampai sekarang pekerjaan pembangunan transmisi dan jaringan PLTA yang menghubungkan PLTA Sulewana Poso dengan beberapa kabupaten dan kota di Sulteng belum selesai.
Terus terang, kata Achmad, PT Poso Energy sudah bosan dengan janji-janji PLN yang belum terealisasi.
"Ya macam-macam saja alasannya," ujar dia.
Sementara Kota Palu dalam dua pekan terakhir diberlakukan pemadaman bergilir akibat kekurangan daya listrik.
Program pemadaman listrik di Ibu Kota Provinsi Sulteng cukup berdampak terhadap berbagai kegiatan usaha masyarakat.
Selama ini, kebutuhan listrik untuk masyarakat, dunia usaha dan industri dipasok oleh PLN.
Masyarakat berharap PLN segera menyelesaikan pekerjaan pembangunan transmisi dan jaring listrik PLTA agar suplai daya listrik dari PLTA bisa secepatnya terealisasi.
Berkaitan dengan sering terjadinya pemadaman listrik di Palu dan juga belum rampungnya pembangunan transmisi dan jaringan PLTA, rencananya akan ada unjuk rasa damai yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulteng, Longki Djanggola pada 31 Januari 2015.