Padang  (Antara News) - Dinas Perhubungan Sumatera Barat akan mengusulkan pembangunan bandar udara yang representatif, minimal bisa didarati pesawat Hercules di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

         "Mentawai merupakan daerah terluar Pulau Sumatera bagian barat dan salah satu daerah rawan bencana di Indonesia, karena itu memenuhi persyaratan untuk dibangun bandara yang representatif," kata Kelapa Dinas Perhubungan Sumatera Barat (Sumbar), Amran di Padang, Senin.

         Menurut dia, saat terjadi bencana di Mentawai beberapa waktu lalu, pemerintah kesulitan menyalurkan bantuan karena tidak ada bandara yang cukup besar untuk didarati pesawat sejenis hercules.

         "Ini menjadi catatan bagi kami dan salah satu prioritas pembangunan bidang perhubungan," katanya.

         Dia mengatakan, saat mengunjungi Sumbar beberapa hari lalu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah memberi sinyal untuk pembahasan pembangunan bandara di Mentawai.

         "Pertemuan kemarin memang masih difokuskan untuk pembangunan transportasi darat. Namun, rencana pembangunan bandara di Kabupaten Mentawai tetap bisa disampaikan kepada Menteri," katanya.

         Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini telah memiliki bandara yaitu Bandar Udara Rokot yang merupakan bandar udara perintis.

         Bandara itu terletak di Desa Rokot, Kecamatan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar. Saat ini, hanya pesawat berbadan kecil yang dapat mendarat di bandara ini dengan jenis Cassa berpenumpang sekitar 15 orang.

         Bandara tersebut dibangun pada tahun 1980 dengan ukuran landasan pacu 900 x 23 meter.


Pewarta : Altas Maulana
Editor :
Copyright © ANTARA 2024