Makassar  (Antara News) - Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi menyarankan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengirimkan "Atase Perdagangan Daerah" ke negara-negara ASEAN dalam menghadapi kompetisi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

         "Kami mengusulkan untuk mengirimkan beberapa 'Atase Perdagangan Daerah' dari Sulsel ke negara-negara ASEAN lain untuk mengetahui produk apa dari Sulsel yang bisa dikirimkan ke sana," kata Bayu di Makassar, Kamis.

         Bayu menjelaskan bahwa istilah 'Atase Perdagangan Daerah' ini sebenarnya berasal dari inisiatif Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu yang lalu untuk mempererat kerja sama perdagangan antara Sulsel dan daerah-daerah lain di Indonesia.

         "Jadi orang dari Sulsel dikirimkan ke daerah lain seperti Medan, Surabaya, Jakarta untuk mengetahui produk Sulsel apa yang diminta oleh pasar-pasar tersebut sehingga nanti bisa dikirim sebagai bagian dari pemasaran, ini yang kami istilahkan sebagai Atase Perdagangan Daerah," katanya.

         Langkah inilah, katanya, yang diusulkan juga dilakukan untuk negara-negara ASEAN.

         Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengusulkan agar Sulsel memiliki pusat pengumpulan komoditas ekspor di Makassar. Hal ini penting karena komoditas ekspor andalan Sulsel tersebar di berbagai kabupaten di provinsi ini.

         "Selain itu, mengingat posisi Makassar sebagai hub bagi kawasan timur Indonesia, ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan produk-produk dari provinsi lain," katanya.

         Jika sudah terkumpul di Makassar, produk-produk ini bisa diekspor ke negara lain dengan melakukan investasi berupa pembangunan pusat distribusi di negara tujuan.

         "Jika Sulsel di Makassar memiliki pusat pengumpulan, dan di negara tujuan memiliki pusat distribusi, maka potensi untuk mengekspor bisa lebih besar," ujarnya

Pewarta : Nurhaya J.Pange
Editor :
Copyright © ANTARA 2024