Raha   (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara H Nur Alam berharap seluruh pimpinan daerah baik kabupaten maupun kota di Sultra untuk dapat memberi anggaran  kegiatan kepramukaan setiap tahun.

"Kegiatan kepramukaan dapat memberi manfaat bagi kita semua tidak hanya untuk mendidik dan membentuk serta membangun karakter khususnya kaum muda menjadi mandiri," katanya saat membuka Jambore Eksekutif tingkat provinsi tahun 2015 di Desa Lamanu Kecamatan Kabawo, Muna, (16/1).

Ia mengatakan, kegiatan yang inovatif/toleransi itu sekaligus dapat menjalin silaturahmi satu dengan lainnya.

Oleh karena itu kata gubernur, kegiatan Pramuka tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan penganggaran dari semua pihak termasuk dari pihak luar yang sifatnya tidak mengikat.

Ia mengatakan, kegiatan pramuka eksekutif yang sudah kedua kalinya terlaksana sepanjang dirinya menjadi gubernur (sebelumnya di Kota Kendari 2013) diharapkan menjadi agenda tahunan sepanjang dirinya masih menjabat sebagai orang nomor satu yang masa jabatan kedepan masih tiga tahun lagi.

Suasana kegiatan jambore eksektif, selain dihadiri Ketua DPRD Sultra, H Abdurrahman Saleh, wakil gubernur HM Saleh Lasata, Sekertaris Daerah Provinsi Lukman Abunawas, para bupati, wali kota, wakil bupati dan wakil bupati serta sekda kabupaten/kota.

Yang menariknya pembukaan pramuka eksekutif itu, karena semua penyelengaran kegiatan melibatkan seluruh pejabat pemerintah dan kabupaten kota.

Pembina upacara Gubernur Sultra, Nur Alam, perwira upacara Hugua (bupati Wakatobi), pemimpin upacara dr.Baharuddin (bupati Muna), pembawa acara Muhammad Jayadin (wakil bupati Kolaka), pembaca doa Asrun (Walikota Kendari, pembaca teks Pancasila H.Tafdil (Bupati Bombana), pembaca teks UUD 45 La Bakri (wakil bupati Bupton) dan pembaca teks dasa dharma pramuka Kery Konggoasa (bupati Konawe).

Kemudian pengibar bendera pramuka dipercaya tiga pejabat bupati Otonomi Baru yakni bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada, bupati Buton Selatan, Laode Mustari dan pejabat bupati Buton Tengahkabuoaten o Hamri Amali.

Penyematan tanda peserta perkemahana diantaranya AS Thamrin (walikota Baubau), Aswad Suleman (bupati Konawe Utara), Nur Sinapoi (bupati Konawe Kepulauan), Tony Herbiansyah (bupati Kolaka Timur) dan Ridwan Zakaria (bupati Buton Utara) dan satu-satunya daerah yang tidak mengutus dalam kemah pramuka adalah Kabupaten Konawe Selatan.

Sementara para wakil bupati dan wakil wali kota atau Sekda menjadi pemimpin masing-masing barisan eksekutif, dan yang bertindak sebagai `derigen` penyanyi Ny Hj Masyura Illadamay (wakil bupati Bombana).

Seluruh peserta uoacara termasuk ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan jalanya pembukan kema pramuka itu, tidak bisa menahan tawa dan canda para pejabat yang menjadi pelaksana kegiatan itu karena tidak bisa sesuai dengan protap yang sebenarnya dalam upacara pramuka.

Gubernur Nur Alam mengatakan, kesalahan yang dilakukan pelaksana upacara justru semakin membuat hikmat susana jalannya upacara itu karena dilakukan para eksekutif yang mungkin tidak dijumpai di tempat dan daerah mana di tanah air.

Perkemahan eksekutif di bumi Lamanu Kecamatan Kabawo Muna itu terletak sekitar 40 kilometer selatan Kota Raha kabupaten Muna.

Bupati Muna LM Baharuddin secara terpisah mengatakan kawasan perkemahan Lamanu luasnya sekitar 113 hektare lebih namun yang dimanfaatkan baru seluas 64 hektare lebih.

"Kawasan ini nantinya akan ditetapkan menjadi pusat kegiatan perkemahan tetap, yang ditanami berbagai pohon pelindung dan tanaman buah-buahan yang produktif," katanya.

Rangkaian kema pramuka eksekutif yang akan berlangsung tiga hari (16-18 Januari itu), pada Jumat malam juga gubernur Sultra membuka rapat koordinasi yang dihadiri seluruh pimpinan daerah se Sultra di salah satu aula terbuka yang sangat sederhana itu.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024