Kendari (Antara News) - Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, berharap agar harga pangan di daerah itu dapat turun, seiring dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menjadi Rp7.600/liter dan solar Rp7.250/liter.
Salah seorang warga, Fahriza, di Kendari, Minggu, mengatakan seharusnya ketika harga BBM turun maka harus diikuti juga dengan penurunan harga bahan pangan.
"Sebagai ibu rumah tangga, saya berharap agar harga sembako juga ikut turun seiring dengan turunnya harga BBM," ujarnya.
Ia mengharapkan agar pemerintah cepat mengambil kebijakan dalam menurunkan harga pangan dan harga kebutuhan lainnya.
Menurutnya, Kenaikan harga yang terjadi beberapa waktu lalu diakibatkan oleh kenaikan harga BBM, jadi saat harga BBM turun, juga sudah seharusnya harga kebutuhan pangan ikut turun.
Hal senada juga disampaikan, oleh Wati, warga Kadia, Kota Kendari, yang mengharapkan turunnya harga BBM berdampak juga terhadap turunnya harga-harga kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Kalau harga sembako tidak turun sama saja kami sebagai ibu rumah tangga tetap akan terbebani dengan harga tersebut, apalagi semua biaya kebutuhan saat ini sangat mahal," ujarnya.
Salah seorang warga, Fahriza, di Kendari, Minggu, mengatakan seharusnya ketika harga BBM turun maka harus diikuti juga dengan penurunan harga bahan pangan.
"Sebagai ibu rumah tangga, saya berharap agar harga sembako juga ikut turun seiring dengan turunnya harga BBM," ujarnya.
Ia mengharapkan agar pemerintah cepat mengambil kebijakan dalam menurunkan harga pangan dan harga kebutuhan lainnya.
Menurutnya, Kenaikan harga yang terjadi beberapa waktu lalu diakibatkan oleh kenaikan harga BBM, jadi saat harga BBM turun, juga sudah seharusnya harga kebutuhan pangan ikut turun.
Hal senada juga disampaikan, oleh Wati, warga Kadia, Kota Kendari, yang mengharapkan turunnya harga BBM berdampak juga terhadap turunnya harga-harga kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Kalau harga sembako tidak turun sama saja kami sebagai ibu rumah tangga tetap akan terbebani dengan harga tersebut, apalagi semua biaya kebutuhan saat ini sangat mahal," ujarnya.