Kendari (Antara News) - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, merencanakan membangun gedung atau tower asrama haji bintang lima di Kota Kendari.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sultra, Mohamad Irfan Ali di Kendari, Rabu mengatakan, Kemenag RI siap menggelontorkan anggaran Rp100 miliar lebih untuk membangun gedung Asrama haji tersebut.

Namun demikian, lanjutnya, hal itu asalkan pemerintah Sultra siap mengalihkan pengelolaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) lokasi asrama haji saat ini ke Kemenag RI.

"Pemerintah pusat sudah siap menggelontorkan dana Rp100 miliar lebih, sayangnya masih terkendala pengalihan aset yang belum diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra," katanya.

Dijelaskan, untuk membangun tower, pihak Kanwil Kemenag Sultra telah dijanjikan oleh Dirjen PHU dengan anggaran di atas Rp100 miliar, sebab dengan bangunan sekelas bintang lima tidak bisa diberikan hanya anggaran Rp50 miliar.

"Jika ini terwujud, akan menjadi prestasi besar, karena menjadi salah satu asrama haji termewah di Indonesia. Saat ini baru dibangun satu yakni di kota Medan dan bangunan selanjutnya akan dibangun di Sultra," katanya.

Jika asrama haji di Medan berbentuk L karena di Medan telah banyak berdiri gedung pencakar langit, tambahnya, di Sultra dibangun dalam bentuk tower karena belum ada bangunan pencakar langit.

Tower ini akan menjadi ikon Kota Kendari dan kebanggaan Sultra sebab satu-satunya gedung tertinggi di Sultra dan termegah di Indonesia Timur.

"Kami akan mengundang Dirjen PHU dan Gubernur dalam kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim). Kami inginkan ini menjadi moment penyerahan aset, apalagi Ketua DPRD Sultra dan semua Pimpinan Ormas respon dengan keinginan kami," katanya.

Menurut Irfan, kondisi asrama haji yang ada saat ini sangat memperihatinkan, secara fisik infrastrukturnya sekitar 80 persen hancur, tidak layak sama sekali untuk tetap dipertahankan.

"Saya ingin katakan, saat pertama melihat kondisi asrama haji Kendari, saya kecewa. akhirnya saya suruh visualisasikan semua kerusakan dari sudut ke sudut, kemudian saya presentasikan di Dirjen PHU," kata Irfan.

Menurutnya, kalau tower Asrama Haji itu bisa dibangun maka mempercepat proses menjadikan Kendari sebagai embarkasi antara.

"Kami berharap Gubernur dan jajarannya bisa merespon salah satu persyaratan membuat asrama haji antara, yaitu harus dilakukan penyerahan hibah atau aset ke Kemenag. Setelah itu Kemenag yang akan membangun fasilitasnya infrastrukturnya," katanya.

Jika tidak dihibahkan kata Irfan, agak sulit untuk mewujudkan itu, bahkan sampai kapanpun tidak akan terbentuk asrama haji embarkasi antara.

"Apalagi selama ini, selalu menjadi temuan BPK karena pengelolaan Asrama Haji yang ada saat ini oleh Kemenag tetapi lahannya dan bangunannya milik Pemprov, padahal semua provinsi di Indonesia sudah menyerahkan atau menghibahkan asrama haji untuk dikelola Kemenag, dan tinggal Sultra yang belum," katanya.

Pewarta : Oleh: Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024