Makassar (Antara News) - Seratusan mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia membagikan 1.000 bunga kepada pengendara yang melintas di Jalan AP Pettarani dan Urip Sumoharjo dalam memperingati hari ibu.
Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) UMI Makassar, Zakir Sabhara yang ditemui ditengah-tengah aksi simpati itu, Senin, mengatakan pembagian bunga ini sudah direncanakan oleh civitas FTI UMI.
"Sejak saya mendampingi adik-adik mahasiswa saat pertama kali menjadi dekan, saya banyak berinteraksi langsung sehingga saya mengetahui apa yang mereka inginkan," ujarnya.
Zakir mengatakan, aksi simpati yang dilakukan mahasiswa FTI UMI ini dengan membagikan bunga kepada pengendara sasarannya untuk mengubah pola pikir masyarakat serta mahasiswa lainnya jika aksi damai seperti ini akan menghadirkan senyuman bagi pengendara.
Terlihat sejumlah pengendara baik roda dua maupun roda empat nampak tersenyum saat menerima setangkai bunga dari para mahasiswa.
"Proses untuk menyampaikan pesan itu banyak metodologinya dan salah satunya adalah dengan membagikan bunga yang disisipi dengan pesan-pesan yang mau disampaikan kepada masyarakat," katanya.
Mantan Asisten Wakil Rektor itu menyatakan, peringatan hari ibu 22 Desember ini adalah momentum mahasiswa dalam menyampaikan pesan-pesan cinta dari seorang ibu yang telah begitu sabar mendampingi anak-anaknya dan cara itu pula yang digunakan untuk diterapkan kepada masyarakat.
Zakir tidak menampik jika beberapa kali aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa baik itu mahasiswa UMI maupun lainnya kerap diwarnai keributan dan hal ini menurut dia yang harus dirubah.
"Semua punya masa dan punya metodologi. Mungkin metodologi yang digunakan hari ini sudah tidak sesuai lagi karena hanya efektif di masa lalu. Makanya, mahasiswa harus memperkaya metodologinya agar proses penyampaian pesan itu bisa langsung diterima," ucapnya.
Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) UMI Makassar, Zakir Sabhara yang ditemui ditengah-tengah aksi simpati itu, Senin, mengatakan pembagian bunga ini sudah direncanakan oleh civitas FTI UMI.
"Sejak saya mendampingi adik-adik mahasiswa saat pertama kali menjadi dekan, saya banyak berinteraksi langsung sehingga saya mengetahui apa yang mereka inginkan," ujarnya.
Zakir mengatakan, aksi simpati yang dilakukan mahasiswa FTI UMI ini dengan membagikan bunga kepada pengendara sasarannya untuk mengubah pola pikir masyarakat serta mahasiswa lainnya jika aksi damai seperti ini akan menghadirkan senyuman bagi pengendara.
Terlihat sejumlah pengendara baik roda dua maupun roda empat nampak tersenyum saat menerima setangkai bunga dari para mahasiswa.
"Proses untuk menyampaikan pesan itu banyak metodologinya dan salah satunya adalah dengan membagikan bunga yang disisipi dengan pesan-pesan yang mau disampaikan kepada masyarakat," katanya.
Mantan Asisten Wakil Rektor itu menyatakan, peringatan hari ibu 22 Desember ini adalah momentum mahasiswa dalam menyampaikan pesan-pesan cinta dari seorang ibu yang telah begitu sabar mendampingi anak-anaknya dan cara itu pula yang digunakan untuk diterapkan kepada masyarakat.
Zakir tidak menampik jika beberapa kali aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa baik itu mahasiswa UMI maupun lainnya kerap diwarnai keributan dan hal ini menurut dia yang harus dirubah.
"Semua punya masa dan punya metodologi. Mungkin metodologi yang digunakan hari ini sudah tidak sesuai lagi karena hanya efektif di masa lalu. Makanya, mahasiswa harus memperkaya metodologinya agar proses penyampaian pesan itu bisa langsung diterima," ucapnya.