Kendari (Antara News) - Anggota Komite IV, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir H.Abdul Jabbar Toba,MM mengatakan, masih banyak potensi yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) khususnya di sektor pajak belum dikelola secara baik.
"Kita memiliki banyak potensi yang dapat digunakan Untuk meningkatkan PAD khususnya di sektor pajak yang ditangani oleh daerah tetapi belum dikelola dengan baik," ujarnya di Kendari.
Ia mencontohkan, pajak retribusi parkir kendaraan bermotor masih didominasi oleh pihak-lain yang hanya menguntungkan dirinya sendiri bukan untuk peningkatan PAD yang dapat menyejahterakan rakyat.
Menurut dia, selain retribusi parkir kendaraan bermotor masih banyak lagi potensi pajak lainnya yang dapat meningkatkan PAD misalnya pajak rumah makan, restoran dan hotel.
"Saat ini masih banyak pajak daerah yang bocor dalam artian belum dikelola dengan baik, maka diperlukan upaya dan kerja keras untuk mengelolanya," ujarnya.
Ia menambahkan, jika potensi tersebut dikelola dengan baik maka akan meningkatkan dan memaksimalkan hasil PAD sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurut dia, pengelolaan dan pengkajian sumber pajak harus segera dilakukan untuk dapat meningkatkan PAD sehingga masyarakat akan langsung merasakan dampak positif dari pembangunan yang dananya diambil dari PAD.
"Harus ada upaya untuk mengintensifkan penerimaan pajak daerah, agar pemerintah daerah dapat membiayai aktivitasnya sendiri untuk kepentingan rakyat tanpa harus tergantung pada anggaran dari pusat," ujarnya.
Anggota Komite IV DPD RI itu menyatakan, keyakinannya jika potensi itu dapat dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan PAD dan secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat melalui hasil pembangunan yang dicapai.
Efisiensi biaya pemungutan dan penyempurnaan mekanisme pengelolaan pajak dan retribusi dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan penerimaan daerahnya secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Pemerintah dituntut jeli dalam mengetahui jenis pajak dan retribusi daerah yang potensial untuk ditingkatkan pengelolaannya agar akan memberikan tambahan bagi PAD.
"Kita memiliki banyak potensi yang dapat digunakan Untuk meningkatkan PAD khususnya di sektor pajak yang ditangani oleh daerah tetapi belum dikelola dengan baik," ujarnya di Kendari.
Ia mencontohkan, pajak retribusi parkir kendaraan bermotor masih didominasi oleh pihak-lain yang hanya menguntungkan dirinya sendiri bukan untuk peningkatan PAD yang dapat menyejahterakan rakyat.
Menurut dia, selain retribusi parkir kendaraan bermotor masih banyak lagi potensi pajak lainnya yang dapat meningkatkan PAD misalnya pajak rumah makan, restoran dan hotel.
"Saat ini masih banyak pajak daerah yang bocor dalam artian belum dikelola dengan baik, maka diperlukan upaya dan kerja keras untuk mengelolanya," ujarnya.
Ia menambahkan, jika potensi tersebut dikelola dengan baik maka akan meningkatkan dan memaksimalkan hasil PAD sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurut dia, pengelolaan dan pengkajian sumber pajak harus segera dilakukan untuk dapat meningkatkan PAD sehingga masyarakat akan langsung merasakan dampak positif dari pembangunan yang dananya diambil dari PAD.
"Harus ada upaya untuk mengintensifkan penerimaan pajak daerah, agar pemerintah daerah dapat membiayai aktivitasnya sendiri untuk kepentingan rakyat tanpa harus tergantung pada anggaran dari pusat," ujarnya.
Anggota Komite IV DPD RI itu menyatakan, keyakinannya jika potensi itu dapat dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan PAD dan secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat melalui hasil pembangunan yang dicapai.
Efisiensi biaya pemungutan dan penyempurnaan mekanisme pengelolaan pajak dan retribusi dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan penerimaan daerahnya secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Pemerintah dituntut jeli dalam mengetahui jenis pajak dan retribusi daerah yang potensial untuk ditingkatkan pengelolaannya agar akan memberikan tambahan bagi PAD.