Palu   (Antara News) - Pemprov Sulawesi Tengah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk mendukung kegiatan operasi pasar menyusul kenaikan harga BBm subsidi.

        "HET beras sudah ditetapkan Pemprov Sulteng berkisar Rp7.300,00 sampai Rp7.400,00/kg," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Mar'uf di Palu, Rabu.

        Ia mengatakan HET beras yang ditetapkan pemerintah itu disesuaikan dengan kondisi wilayah.

        Misalkan untuk wilayah Kota Palu, Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Morowali, Morowali Utara, Poso, Banggai, Tolitoli dan Buol ditetapkan pemerintah sebesar Rp7.300,00/kg.

        Khusus Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan (Bangkep)  sebesar Rp7.400,00/kg.

        Harga itu, kata Mar'uf  hanya diberlakukan  selama berlangsungnya OP beras.

        Dia mengaku pasca kenaikan harga BBM subsidi, harga berbagai bahan kebutuhan masyarakat di pasaran rata-rata mengalami kenaikan cukup mencolok.

        Termasuk harga kebutuhan pokok, diantaranya beras mengalami kenaikan tajam menyusul kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM subsidi sejak 18 November 2014.

        Berdasarkan hasil monitor di sejumlah pasar di Kota Palu, harga sembako naik sehingga untuk membantu masyarakat pemerintah perlu melaksanakan operasi pasar dan juga pasar murah.

        Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat dipastikan meningkat hingga dua kali-lipat dari biasanya.

        Dengan ditetapkannya, HET beras, Bulog di setiap kabupaten dan kota di Sulteng sudah bisa menggelar OP.

        "Kami sudah mengirim surat kepada semua Sub Divre (Divisi Regional) Bulog di daerah menginstruksikan untuk segera melakukan OP guna meringankan beban masyarakat menyusul naiknya harga kebutuhan pascakenaikan harga BBm subsidi," kata Mar'uf.

Pewarta : Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024