Kendari (Antara News) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawsi Tenggara mengharapkan daya beli masyarakat tetap terjangkau pascapenetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah diumumkan pemerintah beberapa hari lalu.
Meski pemerintah sudah menaikkan harga BBM bersubsisi, daya beli masyarakat Sulawesi Tenggara hingga akhir 2014 diharapkan masih pada posisi terjangkau, dengan tingkat inflasi di bawah angka nasional.
"Memasuki akhir tahun ini, pemerintah dianggap Perlu mengambil langkah-langkah konkrit dalam rangka mengantisipasi kemungkinan adanya akselerasi perubahan harga, sebagai dampak dari kenaikan harga BBM," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tenggara, Dian Nugraha kepada sejumlah media, Minggu.
Menurut ia, jika secara Nasional posisi inflasi hingga akhir 2014 diperkirakan berada pada posisi 7,1 persen, maka untuk Sulawesi Tenggara, tingkat inflasi diharapkan terus bertahan di bawah angka tersebut.
Dian menambahkan, memasuki akhir 2014, tingkat pertumbuhan provinsi Sulawesi Tenggara, juga diharapkan terus meningkat di atas rata-rata pertumbuhan Nasional.
Namun demikian, hal pokok yang menjadi perhatian penting bagi pemangku kepentingan setelah kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir tahun ini yakni ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.
Karena itu, Bank Indonesia juga mengajak semua pihak, untuk mengawal ekspektasi masyarakat dengan adanya kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga suasana kondusif tetap terjaga.
Meski pemerintah sudah menaikkan harga BBM bersubsisi, daya beli masyarakat Sulawesi Tenggara hingga akhir 2014 diharapkan masih pada posisi terjangkau, dengan tingkat inflasi di bawah angka nasional.
"Memasuki akhir tahun ini, pemerintah dianggap Perlu mengambil langkah-langkah konkrit dalam rangka mengantisipasi kemungkinan adanya akselerasi perubahan harga, sebagai dampak dari kenaikan harga BBM," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tenggara, Dian Nugraha kepada sejumlah media, Minggu.
Menurut ia, jika secara Nasional posisi inflasi hingga akhir 2014 diperkirakan berada pada posisi 7,1 persen, maka untuk Sulawesi Tenggara, tingkat inflasi diharapkan terus bertahan di bawah angka tersebut.
Dian menambahkan, memasuki akhir 2014, tingkat pertumbuhan provinsi Sulawesi Tenggara, juga diharapkan terus meningkat di atas rata-rata pertumbuhan Nasional.
Namun demikian, hal pokok yang menjadi perhatian penting bagi pemangku kepentingan setelah kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir tahun ini yakni ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.
Karena itu, Bank Indonesia juga mengajak semua pihak, untuk mengawal ekspektasi masyarakat dengan adanya kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga suasana kondusif tetap terjaga.