Jakarta (Antara News) - "Tulis apa yang Anda kerjakan, dan kerjakan apa yang Anda tulis".

         Itulah motto yang selalu ditanamkan dalam setiap pribadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungannya oleh Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa'aduddin Djamal.

         Perempuan yang menduduki tampuk kepemimpinan Kota Banda Aceh itu menjadi salah satu narasumber dalam dialog nasional bertema "Inovasi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Untuk Pelayanan Publik Berbasis Elektronik" yang digelar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

         "Saya bisa memantau PNS dan pejabat di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Banda Aceh melalui kamera CCTV dan juga catatan kinerja elektronik mereka," ucapnya di hadapan peserta, serta narasumber dari sejumlah badan dan pemerintah daerah lainnya.

         Dalam dialog itu, ia memaparkan telah menerapkan inovasi teknologi seperti penilaian kinerja berbasis elektronitk atau e-Kinerja sejak tahun 2012.

         Inovasi tersebut terpilih sebagai salah satu inovasi yang masuk Top 33 dalam kompetisi inovasi pelayanan publik yang digelar Kementerian PANRB awal tahun 2014 dan saat ini sedang dalam proses penilaian "United Nation Public Service Award" (UNPSA).

         "Alhamdulillah, inovasi teknologi informasi komunikasi yang diterapkan Pemerintah Kota Banda Aceh itu membuat kita siap berkompetisi di UNPSA," tukasnya disambut tepuk tangan peserta seminar di ruang auditorium BPPT.

         Ia menjelaskan aplikasi e-Kinerja sangat efektif dalam memberikan penilaian dan mengontrol kinerja aparatur pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.

         Setiap pegawai di lingkungan Pemkot Banda Aceh wajib mengisi kegiatan harian terkait tugas pokok dan fungsi pada aplikasi yang telah disiapkan.

         "Semua itu diisi oleh pegawai di lingkungan Pemkot pada aplikasi yang telah disiapkan, mottonya tulis yang Anda kerjakan dan kerjakan apa yang Anda tulis," katanya.

         Selanjutnya, berbagai kegiatan yang dilaksanakan pegawai tersebut akan dinilai masing-masing atasan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

         Melalui penilaian e-Kinerja tersebut, PNS akan mendapatkan penghasilan tambahan di luar beban kerja.

         "Ini sangat efektif untuk memberikan penilaian dan penghargaan yang diterima setiap pegawai," katanya.

         Ia menambahkan, inovasi yang diterapkan pada tahun 2012 tersebut juga terkoneksi dengan E-Disiplin.

         "Artinya, tingkat kehadiran tepat waktu juga menjadi indikator penilaian individu pegawai," katanya.

         Pihaknya optimistis dengan inovasi yang saat ini diterapkan diseluruh SKPD akan memaksimalkan kinerja aparatur untuk pelayanan publik di kota berpenduduk 263 ribu jiwa itu.

         Illiza mengatakan e-Kinerja yang diterapkan Pemkot di ibu kota Provinsi Aceh tersebut telah mendapat sejumlah penghargaaan dan juga akan diadopsi sejumlah kabupaten di Tanah Air.

         Ia menambahkan e-kinerja yang diterapkan ini mengedepankan kejujuran setiap PNS dalam merekam setiap kegiatan yang dilakukannya dalam bertugas.

    
                         Database Penduduk Miskin Berbasis GPS

         Pemko Banda Aceh terus mengembangkan inovasi TIK lainnya di antaranya untuk database penduduk miskin berbasis nama, alamat dan sistem pemosisi global atau (GPS).

         "Artinya, database penduduk miskin di Banda Aceh dibuat secara lengkap berbasis web dan lokasinya juga dapat dilacak dengan cepat," katanya.

         Ia menjelaskan aplikasi database penduduk miskin secara lengkap tersebut bertujuan agar berbagai program pemerintah yang disalurkan tepat sasaran.

         Menurut dia, aplikasi yang disiapkan tersebut juga dapat melihat jumlah data penduduk miskin dari tingkat kecamatan hingga gampong (desa) dan lokasi yang bersangkutan.

         "Kami juga memiliki database penerima bantuan yang lengkap seperti nama, alamat dan lokasi si penerima," katanya.

         Ia mengatakan melalui aplikasi tersebut juga dapat meminimalkan penerima bantuan ganda yang diprogramkan pemerintah kota, provinsi dan pusat.

         "Kami yakin berbagai program pemerintah akan diterima tepat sasaran dan tidak akan ada penerima ganda," katanya.

         Illiza menambahkan aplikasi data penduduk yang dimiliki pemerintah kota berpenduduk 263 ribu jiwa itu juga sesuai dengan harapan Pemerintah Pusat.

         "Kami siap untuk memberikan data secara lengkap dalam menyukseskan berbagai program yang dicanangkan Pemerintah Pusat seperti Kartu Indonesia Sehat dan Pintar," katanya.

         Ia mengatakan akan terus mengembangkan berbagai potensi inovasi TIK dalam upaya memaksimalkan pelayanan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

    
                                   Peneliti BPPT

         Potensi inovasi TIK di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya masih cukup besar dan perlu terus dikembangkan dalam upaya berkontribusi dalam pembangunan di berbagai sektor.

         Menurut peneliti BPPT Marzan Aziz Iskandar, untuk memaksimalkan berbagai karya-karya yang dihasilkan para penggiat TIK, maka perlu adanya dukungan pemerintah dengan memfasilitasi capaian inovasi yang telah dihasilkan agar  lebih sistematik di masa mendatang.

         "Berbagai inovasi yang dihasilkan ini akan lebih baik lagi, jika pemerintah memfasilitasi dengan cara yang inovatif," kata Marzan Aziz Iskandar.

         Ia mengatakan fasilitas dari pemerintah itu juga meliputi regulasi dan perangkat, sehingga dapat digarap semaksimal mungkin.

         "Artinya, kementerian terkait seperti Kominfo dapat menyiapkan regulasi agar karya inovatif dapat digarap seoptimal mungkin," katanya.

         Menurut dia, berbagai hasil karya yang dihasilkan para penggiat IT dapat berkontribusi untuk pembangunan.

         "Karya-karya inovasi IT yang dihasilkan itu dapat digunakan untuk mendukung pembangunan Indonesia diberbagai sektor," kata Marzan yang juga mantan Kepala BPPT itu.

         Marzan mengatakan berbagai potensi inovasi teknologi masih cukup besar dan perlu terus dikembangkan.

         "Memang pengiat inovasi itu tetap bekerja, namun dengan adanya fasilitas pendukung maka karya-karya yang dihasilkan lebih baik lagi," katanya.

         Ia juga menjelaskan untuk inovasi yang telah ada seperti e-Kinerja yang dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh dapat diaopsi daerah lainnya.

         "Dengan berbagai inovasi TIK yang diterapkan dan dikembangkan akan mampu mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Pewarta : Oleh Muhammad Ifdhal
Editor :
Copyright © ANTARA 2024