Kendari  (Antara News) - Sarana penunjang pembinaan atlet olahraga yang dimiliki Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak memadai lagi karena usia konstruksi dibangun sekitar tahun 1980-an lalu.

Kadis Pemuda dan Olahraga Sultra, Tasman Taewa di Kendari, Senin, mengatakan, Gedung Olahraga Lakidende tidak layak digunakan karena lantai lapuk dan atap bocor-bocor.

Demikian halnya dengan Stadion Lakidende yang sudah memprihatinkan karena atap dan kerangka tribun rusak berat. Dinding stadion pun sudah berusia puluhan tahun.

"Sarana utama Gedung Olahraga dan Stadion Lakidende diperlukan perhatian serius dari pemerintah dan DPRD Sultra," kata Tasman.

Sedangkan sarana kolam renang yang juga berada di kompleks Lakidende kondisi cukup memadai tetapi pengguna menurun.

"Saat ini tumbuh kolam renang milik pelaku bisnis dengan fasilitas yang jauh lebih memadai sehingga pengguna bebas memilih mana yang terbaik menurut mereka," katanya.

Pedayung nasional Sultra, Jamaluddin mengatakan, sarana latihan dan penampungan atlet dayung tidak layak.

"Saya katakan tidak layak karena fisik bangunan sudah tua dan pada musim angin kencang atau hujan rawan kecelakaan," kata Jamaluddin, pedayung spesialis rowing.

Ia mengharapkan perhatian serius pemerintah daerah dan DPRD membenahi sarana olahraga untuk melahirkan atlet berpestasi.

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024