Manado   (Antara News) -  Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah mengekspor biji pala ke Belanda dan Argentina pada akhir Oktober 2014 sebanyak 56 ton senilai 631 ribu dolar AS.

         "Biji pala yang diekspor ke Belanda sebanyak 39 ton dengan sumbangan devisa sebesar 414.250 dolar AS dan ke Argentina sebanyak 17 ron dengan nilai 216.750 dolar AS," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw di Manado, Jumat.

         Komoditi biji pala asal Sulut, katanya, sangat diminati masyarakat Asia, Eropa dan Amerika karena memiliki kualitas yang sangat baik dan diakui oleh pasar internasional.

         "Pasar Asia dan Eropa merupakan pasar potensial, sehingga pelaku usaha daerah ini perlu mengoptimalkan peluang ini," katanya.

         Dengan mengoptimalkan pasar tersebut akan mendukung program memperluas pasar ekspor yang jadi target pemerintah.

         "Selama ini angka ekspor Sulut bisa dikatakan cukup baik, hanya saja negara tujuannya masih sedikit. Perlu diperluas supaya tidak ada ketergantungan misalnya bila terjadi gejolak di satu negara tujuan ekspor, kardna bisa dialihkan ke negara lain, sehingga industri akan tetap jalan," katanya.

         Ia berharap, ke depan bisa dikembangkan komoditi ekspor dengan kandungan lokal lebih tinggi.

         Selain itu, komditas yang diekspor tersebut akan diupayakan sudah diolah di Indonesia, tidak lagi mengekspor bahan mentah, karena ini akan memberi nilai tambah.

         Pemerintah akan terus memfasilitasi dan membantu proses pengurusan berkas para pengekspor Sulut agar berjalan dengan lancar.

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024