Kendari  (Antara News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan memberi apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam terkait program kerja yang sudah dan sedang dilakukan sebagai pimpinan wilayah di daerah ini.

"Benar loh, saya salut seorang gubernur seperti Nur Alam ini, yang secara detail telah memberi gambaran terkait potensi daerah serta hal-hal yang sudah dilakukan selama menjadi gubernur," kata Jokowi saat acara membuka Musyarah Nasional (Munas) XII Kagama 2014 di Kendari, Kamis malam.

Menurut presiden ke tujuh itu, sambutan yang dipaparkan seorang kepala daerah seperti Nur Alam melalui slide terkait potensi, peluang serta permasalahan yang dihadapi di daerahnya itu adalah sangat penting bagi dirinya yang baru dilantik menjadi kepala negara yang usianya baru lebih dua pekan itu.

"Saya butuh masukan dan data yang akurat seperti gubernur Sultra saat ini," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan dari ribuan undangan dan peserta Munas Kagama dalam gedung itu.

Pada rangkaian acara Munas XII Kagama di Bumi Sulawesi Tenggara, yang dikaitkan dengan kehadiran Presiden bersma ibu negara Ny Iriana Joko Widodo sangat bermakna dan memberi tanda-tanda keberkahan bagi masyarakat Sultra.

Tanda keberkahan itu adalah dimana Sulawesi Tenggara yang sudah dilanda musim kemarau lebih dari tujuh bulan terakhir, tiba-tiba hujan deras turun membasahi wilayah Kota Kendari disaat sebelum Presiden tiba di Bandara Haluoleo tersebut.

Sementara tanda keberkahan kedua adalah, sepanjang jalan yang dilalui Presiden Jokowi dan rombongan, dipadati ribuan warga yang turun di sepanjang jalan untuk memberi salam dan hormat kepada presiden yang merakyat tersebut.

Nur Alam mengatakan, terkait masalah potensi sumber daya alam yang dimiliki masyarakat Sultra yakni kekayaan sektor pertambangan seperti nikel, aspal dan emas, yang kesemuanya itu belum dikelola secara optimal sebagaimana yang diharapkan rakyat.

Ia menyebutkan bahwa dari tiga komoditi sektor pertambangan itu bila dikelolah dengan baik maka akan menghasilkan nilai yang mencapai Rp328,65 ribu triliun.

Untuk itu kata gubernur, dalam mewujudkan mimpi nyata kedepan itu, ia berharap kapada presiden untuk memberi dukungan dan kebijakan khusus untuk pendirian pabrik pemurnian bijih nikel maupun aspal yang dapat memberi kesejahteraan bagi rakyat.

Gubernur mengatakan, wilayah Sultra yang memiliki luas lautan sekitar 63 persen dari luas wilayah sultra yang panjangnya lebih dari 2 juta kilometer persegi itu sangat mendukung dengan harapan bapak presiden untuk pembangunan poros maritim dunia.

"Permasalahan yang kini dihadapi masyarakat Sultra adalah belum adanya pelabuhan ekspor langsung yang bertaraf internasional, sehingga hasil laut maupun tambang yang diproduksi masih harus melalui pelabuhan di Makassar (Sulsel) atau Surabaya (Jawa Timur)," ujaranya.


Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024