Manado  (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara mengekspor 18,8 ton ikan beku ke Amerika Serikat pada akhir Oktober 2014 dengan sumbangan kepada devisa mencapai 189.012 dolar AS.

         "Ikan beku yang diekspor ke Amerika Serikat sebanyak 18,8 ton, dengan sumbangan devisa negara sebesar 189.012 dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara T. Hasudungan Siregar di Manado, Kamis.

         Ia mengatakan ekspor ikan beku ke negeri "Paman Sam" itu, semakin rutin menyusul permintaan yang cukup banyak.

         Ia mengatakan produk perikanan Sulut hingga saat ini semakin disukai masyarakat Amerika Serikat. Hal itu, dibuktikan dengan permintaan dari negara tersebut yang terus meningkat.

         Permintaan produk perikanan baik ikan beku maupun ikan segar dari negara sahabat tersebut, katanya, cukup tinggi dan menariknya terjadi secara rutin.

         "Hampir setiap minggu produk perikanan Sulut diekspor ke negara adi daya tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakatnya," katanya.

         Ikan kaleng, ikan segar, ikan beku, dan ikan kayu, katanya, menjadi andalan ekspor Sulut saat ini.

         Sebanyak empat komoditas dari perikanan itu, katanya, menghasilkan nilai ekspor lebih dari 10 persen, dari total nilai ekspor Sulut ke berbagai negara di dunia selama lima tahun terakhir.

         Ia mengatakan nilai ekspor besar didapat dari Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, dan Yaman.

         Selain itu, katanya, ada beberapa negara lain di Eropa, seperti Belgia dan Belanda, sejumlah negara Asia, seperti Korea, Taiwan, dan Cina, serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

         "Hampir semua jenis ikan asal perairan Sulut sangat diminati negara luar, karena karakteristik ikan cukup bagus dengan kualitas rasa sangat enak jika dibandingkan daerah lain," katanya.

         Disperindag Sulut akan terus memfasilitasi para eksportir asal Sulut, agar mendapatkan pasar baru untuk negara tujuan ekspor komoditas unggulan daerah setempat.

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024