Jakarta   (Antara News) - Kapolri Jenderal Pol Sutarman menyampaikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa Indonesia rawan terorisme sehingga diperlukan langkah pencegahan agar tidak mengganggu perekonomian serta stabilitas nasional.

        "Saya sampaikan ke Pak Wapres bahwa Indonesia rawan terorisme sehingga harus dilakukan sejak awal pencegahan agar tidak merusak simbol-simbol negara," kata Sutarman kepada pers usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.

        Menurutnya, berbagai bentuk terorisme seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan peledakan bom harus diwaspadai sejak awal karena sangat berpotensi mengancam Indonesia.

        Untuk itu, katanya, pemerintah harus mampu melakukan langkah awal dan pencegahan agar kejadian terorisme tidak terjadi di Indonesia serta mengancam kedaulatan bangsa dan negara.

        "Saya tadi melaporkan kepada Wapres berbagai perkembangan penanganan berbagai terorisme seperti bom Bali yang terjadi dua kali," kata Kapolri.

        Sutarman berharap upaya pencegahan terorisme bisa dilakukan secara bersama mengingat apabila terjadi akan berdampak negatif terhadap perekonomian nasional sehingga mengganggu kesejahteraan masyarakat.

        "Proses perbaikan perekonomian Bali saja sejak terjadi bom perlu memakan waktu tiga sampai lima tahun. Karena itu kita berharap tak ada lagi ledakan bom karena mengganggu perekonomian dan stabilitas nasional," kata Sutarman.

Pewarta : Ahmad Wijaya
Editor :
Copyright © ANTARA 2024